Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan dengan Seribu Wajah

11 November 2020   22:02 Diperbarui: 12 November 2020   09:26 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: PhotoEffect)

Pahlawan kembali ke dunia biasa, tetapi petualangannya tidak akan berarti kecuali dia membawa kembali ramuan, harta karun, atau pelajaran dari dunia khusus. Terkadang itu hanya pengetahuan atau pengalaman. 

Jika belum kembali dengan eliksir atau keuntungan bagi umat manusia, maka dia ditakdirkan untuk mengulangi petualangan itu sampai benar-benar berhasil. Banyak komedi digunakan di fase penutupan ini, karena karakter bodoh menolak untuk mempelajari pelajarannya dan memulai kebodohan yang sama yang membuatnya mendapat masalah sejak awal.

Terkadang keuntungannya adalah harta yang dimenangkan dalam pencarian, atau cinta, atau hanya pengetahuan bahwa dunia istimewa itu ada dan dapat dipertahankan. Terkadang pahlawan hanya pulang dengan cerita yang bagus untuk diceritakan.

Telah banyak buku dan film mengikuti racikan kuno ini, cukup mirip sih. Mari kita lihat "The Hunger Games" yang mencontoh perjalanan sang pahlawan. Kapan Katniss Everdeen mendengar panggilan yang mengubah alur cerita? Saat nama adik perempuannya dipanggil lewat undian. Dari mana bantuannya?Adakah yang bersedia menolong dalam perjalanannya? Haymitch. Bagaiman keberangkatannya? Apakah dia meninggalkan dunia normalnya? Ia naik kereta menuju Kapital. Ok, jadi kamu mengerti. Apa kesamaanmu dengan Harry Potter, Katniss Everdeen, Luke Skywalker, dan Frodo Baggins?

Manusia, seperti mereka. Mitos Perjalanan Sang Pahlawan hadir di setiap kebudayaan dan selalu diperbarui, karena kita, manusia, mencerminkan dunia dengan cerita simbolik kehidupan kita sendiri. Kita meninggalkan zona nyaman, mendapat pengalaman yang mengubah hidup, lalu kita pulih dan melakukannya lagi.

Cara terbaik untuk menjual sesuatu kepada atau menarik perhatian audiens adalah dengan menyodorkan sesuatu yang sangat familiar dengan keseharian mereka. 12 tahap ini merupakan sesuatu yang paling familiar dengan kehidupan kita. 

Itulah mengapa kita menyukai kisah-kisah heroik, karena otak kita telah melakukan 12 tahap ini semenjak lahir, bahkan ribuan kali mengulangi pola ini, semenjak belajar berjalan, sekolah, dst... Ini artinya, bahwa kita telah melewati berbagai macam perjalanan pahlawan sampai hari ini, yang mana menjadikan setiap dari kita hari ini pantas mendapatkan gelar pahlawan. 

Kita bahkan dilahirkan dari seorang pahlawan yang berjuang menghadapi kematian demi mengantarkan kita ke dunia. Dan sekarang, kita semua sedang berada dalam "perjalanan pahlawan" masing-masing.

Memang kita tidak sungguh-sungguh membunuh naga atau melawan Voldemort, namun kita menghadapi masalah yang sama menakutkannya. Menjadi pembicara di hadapan seribu audiens untuk pertama kalinya, tes PNS mungkin, atau belajar bawa mobil, dsb.

Joseph Campbell berkata, "Dalam gua yang takut kau masuki tersimpan harta karun yang kau cari."

Apa gua simbolik yang takut kamu masuki? Audisi untuk drama sekolah? Seleksi basket? Cinta? Perhatikan racikannya hadir dalam buku, film, dan acara TV. Kamu akan melihatnya dengan jelas. Namun perhatikan juga di kehidupanmu. Dengarkan panggilan petualangan. Terima tantangan. Hadapi ketakutanmu dan terima hadiah yang kau cari. Lalu, lakukan lagi.

Selamat Hari Pahlawan, pahlawan. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun