Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Sengkarut Bahasa Ngeblog Berguna Banget Loh!

16 Oktober 2020   00:57 Diperbarui: 4 April 2024   17:54 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, bayangkan kalian sedang berjalan-jalan, dan siapapun yang kalian sapa, harus diberitahu arah perjalanan kalian. Tetapi, hal ini akan membuat anda cepat mengetahui arah, kan? Karena kalian tidak mungkin bisa bertegur sapa, jika tidak tahu arah yang kalian tuju. Bahkan, orang yang berbahasa seperti itu mengetahui arah dengan baik. Mereka tahu arah lebih baik daripada kebanyakan manusia.

Jika bahasa dan budaya membiasakan untuk melakukannya, sebetulnya, kita pun bisa. Nyatanya ada juga manusia yang tahu arah dengan baik. Misalnya, Muslim yang taat salat selalu mengetahui arah kiblat dengan baik; petualang yang selalu mengandalkan kelembaban dan lumut sebagai petunjuk arah angin; Navigator ulung di kapal laut; dsb. 

Selain daripada mereka, bisa dikatakan kita punya akurasi rendah dalam mengenali arah. Ini contoh perbedaan besar kemampuan kognitif antar bahasa. 

Ada satu kelompok dewasa seperti saya (dan mungkin anda), semua tidak tahu arah dengan pasti,  sedangkan di tempat lain, ketika bertanya ke anak 5 tahun, dia tahu.

Terdapat pula perbedaan besar mengenai persepsi akan waktu. Bayangkan anda mengurutkan beberapa foto seseorang, masing-masing adalah foto dengan umur yang berbeda-beda, dari yang paling muda sampai yang paling tua, misalnya foto ayah anda. Jika saya penutur Bahasa Indonesia merunut sesuai usia, maka saya akan menyusun dari kiri ke kanan. 

Ini terkait dengan arah penulisan.Kita menulis dari lebih kiri terlebih dahulu maka kita akan merunut foto dengan foto dengan usia paling muda di paling kiri. Untuk penutur bahasa Ibrani atau Arab, mungkin susunannya akan berlawanan arah, dari kanan ke kiri.

Tetapi bagaimana Kuuk Thaayorre, suku Aborigin tadi, mengurutkannya? Mereka tidak menggunakan arah "kiri" dan "kanan".

Begini mereka akan mengurutkannya:

Jika kita menghadapkan orang ke arah selatan, mereka akan menyusun usia foto dari kiri ke kanan.
Jika kita menghadapkan mereka ke arah utara, mereka akan merunut usia foto dari kanan ke kiri.
Jika mereka kita hadapkan ke timur, urutan usia foto akan mendekati tubuh.

Apa polanya? Timur ke Barat kah?

Bagi mereka, waktu tidak terpatok pada posisi tubuh, waktu terpatok pada lanskap. Sedangkan bagi saya (kemungkinan juga anda) , saat tubuh ke manapun, arah waktu (usia foto) adalah dari kiri ke kanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun