Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nabi Masa Kini, Para Pemuja Sejati Tuhan

24 April 2020   14:17 Diperbarui: 16 Januari 2021   18:21 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: azquotes.com

Ilmu pengetahuan merupakan hukum Tuhan. Hukum yang diciptakan oleh Tuhan untuk mengatur segala sesuatu di alam semesta. Bukan sesuatu yang diciptakan oleh ilmuwan. Mereka hanya mengungkapkannya kepada manusia.

Saya jadi berpikir, tanpa memandang kepercayaan apa yang kita (ilmuwan) miliki, mereka mirip seorang nabi yang mengungkap hukum Tuhan kepada manusia. Mereka tidak mengarang sebuah teori gila yang tidak dapat dibuktikan oleh siapa saja yang ingin membuktikannya. Kita bisa menikmati satelit yang memungkinkan adanya internet yang kita gunakan saat ini, karena relativitas terbukti benar-benar merupakan hukum Tuhan. Tidak ada yang bisa membantahnya.

Bisakah kita membayangkan hidup tanpa teknologi yang berhasil diciptakan science di zaman dengan populasi sebesar 7,59 miliar manusia? Jawabannya adalah tidak. Jadi pengetahuan mengenai relativitas dan lainnya lebih dari sekedar teori. Tuhan menciptakan semesta seperti itu adanya, itu adalah hukum Tuhan. Dan bukankah kita wajib mempelajari hukum Tuhan?

Tentu bukan hanya meratakan tulisan di Microsoft Word yang membuat saya menjadi penggemar sejati Bill Gates hingga saat ini. Seiring waktu belajar, semakin saya memahami fitur-fitur yang dimiliki MS Word dan fitur-fitur lainnya dari MS Windows semakin saya semakin menggemari Bill Gates dan makin percaya bahwa ia benar-benar orang yang brilian meski belum pernah bertemu. Saya pikir hal ini berlaku sama, bahwa semakin mempelajari ilmu pengetahuan semakin manusia melihat kehebatan Tuhan.

Di era teknologi, science adalah jalan utama manusia menjadi pemuja sejati Allah. Kita tetap memuja Allah yang sama namun dengan cara yang berbeda, 'ritual' yang berbeda, budaya yang berbeda, dan dengan pengertian yang lebih baik yang sesuai dengan kondisi kita saat ini tanpa melanggar hukum terutama yaitu mengasihi Alam semesta (Tuhan) dan sesama kita manusia. Karena iman tanpa logika hanyalah sebuah berhala, masalah klasik manusia dari zaman purbakala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun