Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ekspresi Cinta Ibu Bervariasi dari Satu Negara ke Negara dan Budaya ke Budaya Lainnya

22 Desember 2019   20:52 Diperbarui: 25 Oktober 2020   18:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para ibu di Kolombia, Kenya, Yordania, dan Filipina, bersama dengan ibu-ibu Afro-Amerika di AS, cenderung percaya bahwa orang tua harus melakukan kontrol yang lebih tegas terhadap anak-anak. Kadang-kadang mereka menyebutnya 'pengasuhan tanpa basa-basi'.

Di negara-negara lain, seperti Swedia, gagasan menjadi ibu yang baik akan melibatkan memberi anak lebih banyak kebebasan. "Pola asuh yang lebih otoriter mungkin adaptif di lingkungan yang berisiko, karena konsekuensi dari perilaku nakal yang lebih besar di lingkungan itu. Jadi, misalnya, orang tua mungkin berkata kepada seorang anak, "Begitu Anda meninggalkan sekolah, Anda langsung pulang." Ada alasan untuk memaksakan kendala itu jika lingkungan itu berbahaya, misalnya." Terang Lannsford.

"Anda tidak ingin bertindak terlalu jauh dengan relativisme budaya. Tetapi bagian dari menjadi seorang ibu yang baik melibatkan menyesuaikan pengasuhan anak Anda dengan konteks budaya tertentu di mana Anda membesarkan anak Anda." Kata Lansford.

Lansford mengakui bahwa penelitiannya membuat generalisasi budaya, dan memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan karena ada variasi yang signifikan di dalam negara dan budaya.

Menjadi ibu adalah pekerjaan penuh waktu terlepas dari budaya apa anda berasal. 

"Terima kasih buat waktunya ma, Selamat Hari Ibu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun