Generalisasi merupakan suatu penyimpulan dari yang khusus menuju yang umum. Dalam ilmu sejarah, generalisasi yang sebenarnya merupakan hasil sebuah penelitian. Generalisasi sendiri memiliki tujuan seperti saintifikasi dan simplifikasi.
Saintifikasi merupakan pengecekan teori yang lebih luas. Contohnya seperti revolusi di eropa bagi Marxisme merupakan sebuah perjuangan kelas, yang bawah melawan yang atas. Namun pada Revolusi Perancis yang bisa diartikan sama, ada kaum bawah yang masih lebih senang bersama kaum atas.
Sementara simplifikasi adalah sebuah penyederhanaan dalam sebuah analisa untuk mempermudah sejarawan meneliti suatu kejadian.
Generalisasi memiliki banyak macamnya, Pertama ada generalisasi konseptual yang merupakan konsep yang menggambarkan fakta seperti konsep ranaisans yang diartikan sebagai kebangkitan kembali nilai - nilai manusia, atau peristiwa datangnya kembali Belanda ke Indonesia yang disebut sebagai "Agresi Militer Belanda" atau bagi orang belanda sendiri mereka menyebutnya sebagai "aksi polisionil".
Kedua ada generalisasi personal yang menghubungkan sejarah dengan seorang tokoh. Contohnya seperti kemerdekaan Indonesia selalu dikaitkan dengan Soekarno-Hatta, Swadeshi di India dikaitkan dengan Mahatma Gandhi.
Selanjutnya ada generalisasi tematik yang berarti judul dari sebuah buku atau penelitian akan sama dengan topik yang ada di dalamnya.
Keempat ada generalisasi spasial  yang merupakan generalisasi yang berhubungan dengan suatu tempat, seperti Kabupaten Lamongan yang di identikkan dengan pecel lele.
Berikutnya adalah generalisasi periodik, dan sesuai namanya, generalisasi ini berhubungan dengan periodisasi. Contohnya yaitu orang-orang barat sering menyebut zaman pertengahan di eropa adalah zaman kegelapan dan sesudahnya adalah zaman renaisans yang merupakan zaman kebangkitan.
Ada juga generalisasi sosial yang menggambarkan suatu kelompok sosial. Misalnya jika kita melihat orang-orang pesantren maka kita akan berpikiran bahwa mereka adalah orang-orang alim.
Lalu ada generalisasi kausal, yaitu generalisasi tentang kesinambungan, perkembangan, pengulangan, dan perubahan sejarah.
Selanjutnya adalah generalisasi kultural yang banyak dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat seperti anak dari ulama yang pasti masuk pesantren.
Kesembilan ada generalisasi sistemik yang membuat sebuah kesimpulan umum tentang adanya suatu sistem dalam sejarah. Seperti sebuah sistem yang digambarkan pada perekonomian Amerika, Afrika, dan Eropa sebelum perang Saudara. Afrika sebagai penyumbang tenaga kerja, Amerika memproduksi barang, dan Eropa menjual barang tersebut ke orang Afrika.
Terakhir ada generalisasi struktural, yang melakukan generalisasi terhadap suatu struktur yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Referensi : KUNTOWIJOYO.Pengantar Ilmu Sejarah .2005
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H