Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa pada jalur terdepan otak, tepatnya neurotransmitter yang menghasilkan dopamin yang mengalami peningkatan sebesar dua kali lipat, menjadi aktif ketika orang tersebut bermain game. Reaksi tersebut sama seperti orang yang kecanduan alkohol dan menggunakan obat-obatan seperti heroin atau obat-obatan terlarang lainnya. Sedangkan terjadi peningkatan dopamin sebesar sepuluh kali lipat terhadap para pengguna heroin, kokain, atau amfetamin. Jumlah dopamin yang berlebih dapat mengacaukan kinerja hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab mengatur emosi dan suasan hati sehingga membuat seseorang merasa sangat bahagia, bersemangat, hingga rasa percaya diri yang berlebihan dan tidak wajar.
Efek bahaya tersebut akan membuat tubuh secara otomatis merasa ketagihan untuk merasakannya dan membuat seseorang menjadi ingin melakukannya dalam durasi dan frekuensi yang lebih tinggi demi untuk memuaskan kebutuhan akan rasa kebahagiaan dari efek candu terhadap game.
Dengan dimasukkannya kecanduan game dalam ICD-11, akan lebih meningkatkan perhatian para professional kesehatan terhadap risiko gangguan kesehatan yang perlu dilakukannya pengembangan mengenai tindakan pencegahan dan pengobatan yang relevan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H