Air conditioner (AC) adalah perangkat elektronik yang membutuhkan sistem kelistrikan yang andal agar dapat berfungsi optimal. Salah satu komponen penting dalam sistem ini adalah kapasitor. Meski ukurannya kecil, kapasitor memegang peran signifikan dalam menjaga performa AC. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih mendalam peran kapasitor dalam bidang kelistrikan, khususnya pada sistem AC, serta pentingnya pemahaman tentang komponen ini. Â
Apa Itu Kapasitor dalam Kelistrikan?
Dalam bidang kelistrikan, kapasitor adalah komponen pasif yang dirancang untuk menyimpan energi dalam bentuk medan listrik. Kapasitor terdiri dari dua pelat konduktor yang dipisahkan oleh bahan isolator atau dielektrik. Fungsi utamanya adalah menyimpan dan melepaskan muatan listrik sesuai kebutuhan. Â
Kapasitor digunakan dalam berbagai perangkat elektronik untuk berbagai tujuan, seperti: Â
- Penyimpanan Energi: Menyimpan energi listrik untuk dilepaskan saat diperlukan. Â
- Penghalusan Sinyal: Menstabilkan aliran listrik pada rangkaian untuk mengurangi noise atau fluktuasi tegangan. Â
- Pemula Motor Listrik: Memberikan daya tambahan untuk memulai putaran motor listrik. Â
Dalam sistem AC, kapasitor memiliki fungsi khusus yang sangat penting. Kapasitor bekerja dalam dua kapasitas utama: sebagai start capacitor dan run capacitor. Â
1. Start Capacitor Â
  Start capacitor bertugas memberikan lonjakan daya listrik yang besar untuk membantu motor kompresor dan kipas memulai putarannya. Ketika AC dinyalakan, motor membutuhkan daya lebih tinggi daripada saat sedang beroperasi normal. Start capacitor menyuplai daya tambahan ini dalam waktu singkat, sehingga motor dapat mulai bekerja tanpa kesulitan. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang lebih tinggi dibandingkan kapasitor lainnya, karena kebutuhan lonjakan daya yang besar. Namun, setelah motor mulai berputar, kapasitor ini akan "keluar dari sirkuit" dan tidak lagi digunakan sampai motor dinyalakan kembali. Â
2. Run Capacitor Â
  Run capacitor berfungsi menjaga kestabilan motor selama beroperasi. Komponen ini tetap aktif sepanjang waktu AC digunakan. Dengan adanya run capacitor, motor dapat berjalan lebih efisien dan dengan konsumsi energi yang lebih rendah. Kapasitor ini memiliki nilai kapasitansi yang lebih kecil dibandingkan start capacitor. Â
3. Penstabil Tegangan dan Daya Â
  Dalam kelistrikan AC, fluktuasi tegangan dapat mengganggu kinerja komponen elektronik lainnya. Kapasitor membantu menstabilkan aliran listrik sehingga motor kompresor dan kipas dapat bekerja dengan lancar tanpa gangguan. Â
4. Mengurangi Beban Arus Listrik
  Kapasitor juga bekerja sebagai alat untuk memperbaiki faktor daya (power factor). Dalam kelistrikan, faktor daya adalah rasio antara daya nyata (real power) dan daya semu (apparent power). Kapasitor membantu mengurangi beban arus listrik pada jaringan, sehingga konsumsi energi menjadi lebih efisien. Â
Jenis-Jenis Kapasitor yang Digunakan pada AC.
Ada beberapa jenis kapasitor yang digunakan dalam sistem kelistrikan AC, di antaranya: Â
- Elektrolit: Kapasitor dengan kapasitansi tinggi, sering digunakan sebagai start capacitor. Â
- Film atau Polypropylene: Kapasitor yang lebih tahan lama dan stabil, digunakan sebagai run capacitor. Â
- Keramik: Digunakan dalam aplikasi dengan kebutuhan kapasitansi rendah, biasanya untuk fungsi penstabil. Â
Kerusakan Kapasitor dan Dampaknya pada AC. Â
Kerusakan kapasitor dapat berdampak serius pada kinerja AC. Berikut adalah beberapa penyebab kerusakan kapasitor dalam sistem kelistrikan: Â
- Lonjakan Tegangan: Fluktuasi tegangan yang tiba-tiba dapat merusak kapasitor, terutama jika kapasitor tidak dilengkapi perlindungan. Â
- Panas Berlebih: Kapasitor yang terus-menerus terkena suhu tinggi cenderung mengalami penurunan performa dan akhirnya gagal berfungsi. Â
- Usia Komponen: Seperti komponen elektronik lainnya, kapasitor memiliki umur pakai terbatas. Â