Hihi ya Ibu saya emang gitu orangnya. Dari ke-3 anaknya, ga ada yang kelewat untuk direcokin masalah skripsi ataupun thesis yang pada lama beresnya. Sampai Ibu sendiri bilang “aneh ibu mah, kenapaaa suka pada susah kalo bikin skripsi teh, sampai harus dicerewetin aja semuanya juga”. Tapi itulah gunanya seorang ibu mendorong anaknya supaya maju ke arah yang lebih baik. Ibu pernah bilang “Coba beresin dulu De thesisnya, nanti (hidup) pasti tenang”. Dan bener deh, setelah saya berusaha sekuat tenaga, terseok-seok membereskan tugas akhir dengan motto pembuatan thesis saya agar ikhtiar-tawakkal-dan husnudzan-, akhirnya thesis saya rampung juga. Alhamdulillah hidup menjadi lebih tenang karena kalau Ibu nelpon ga ditanyain lagi udah beres atau belum hihi.
Intinya, selesaikanlah apapun yang telah kamu mulai. Jangan hanya semangat di awal tapi melempem ditengah jalan, malah sampai tidak dibereskan sama sekali. Saya selalu menyayangkan sama orang-orang yang kuliah sampai semester akhir, tapi tugas akhirnya malah tidak dibereskan. Buang-buang waktu, uang, energi, dll. Tapi itu sih hak mereka ya, ini hanya persepsi pribadi. Ya jadi begitu deh. Karena skripsi dan thesis yang baik adalah skripsi dan thesis yang rampung diselesaikan. Dan pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang dibereskan. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H