Mohon tunggu...
Sri Ratna Wulan
Sri Ratna Wulan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

traveller humoris yang suka icip-icip makanan enak ^^

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menabung Uang dan Pohon di CIMB Niaga

14 Mei 2013   15:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:35 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_243442" align="aligncenter" width="300" caption="Hutan Juanda, Dago Pakar"][/caption]

Berdasarkan data statistik kehutanan Indonesia Kemenhut tahun 2011, luas hutan yang ada di Indonesia adalah berkisar 99,6 juta hektar atau sekitar 52,3% dari keseluruhan wilayah Indonesia. Angka tersebut bisa saja semakin turun dari hari ke hari disebabkan oleh praktek illegal logging yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang tidak mengerti akan pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan manusia di masa kini maupun di masa yang akan datang.

Padahal hutan memiliki manfaat yang banyak, salah satunya yaitu untuk menyimpan keanekaragaman hayati berbagai flora dan fauna endemik Indonesia, sehingga bisa dijadikan sebagai kekayaan hayati dunia dan dijadikan sebagai laboratorium alam untuk tempat penelitian para ilmuwan. Selain itu, keberadaan hutan juga bisa digunakan sebagai daerah penyangga (buffer zone) yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekologi dan juga menjadi paru-paru kota yang ada disekitar hutan tersebut. Selain itu, hutan juga bisa dimanfaatkan untuk tempat menyimpan limpahan air hujan, sehingga bila terjadi kelebihan air pada musim hujan bisa terserap oleh hutan tersebut, dan juga dapat mencegah terjadinya banjir.

Bahkan dari situs WWF Indonesia, disebutkan bahwa fungsi hutan itu sangat banyak bagi kehidupan manusia, di antaranya adalah:

  1. Penyimpan air hujan dan kemudian dialirkan melalui sungai-sungai yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup;
  2. Mencegah erosi dan kekeringan yang dapat mengakibatkan bencana banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau;
  3. Pengatur iklim dengan produksi oksigennya (O2) yang diperlukan manusia dan menyerap karbondioksida (CO2) yang merupakan sisa hasil kegiatan manusia;
  4. Habitat bagi flora dan fauna endemik sehingga ekosistem dalam wilayah hutan tersebut tetap terjaga; dan
  5. Sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat sekitarnya, seperti industri kayu bersertifikasi dan ekowisata.

Praktek illegal logging, dan juga pemanfaatan serta pengelolaan hutan yang tidak sesuai dengan fungsinya dapat mengancam keberadaan hutan yang ada di Indonesia menjadi semakin berkurang / menyusut, sehingga bisa menimbulkan deforestasi (penebangan tutupan hutan dan konversi lahan secara permanen). Adapun akibat dari deforestasi yang terus menerus ini bisa mengakibatkan kemampuan tumbuhan untuk menyerap CO2 (hasil pembakaran) dan kemampuan untuk menyuplai O2 menjadi berkurang, sehingga hal tersebut dapat membuat suhu permukaan bumi meningkat dan bisa menimbulkan efek rumah kaca.

Oleh karena itu, ketika kita telah mengetahui fungsi hutan bagi keberlangsungan umat manusia, tidak ada salahnya kita sebagai orang dewasa yang telah mengetahui dampak negatif dari deforestasi, illegal logging, dan sebagainya, alangkah baiknya jika kita menyebarkan “virus” kepada orang-orang terdekat kita seperti kakak, adik, ibu, bapak, kakek, nenek, anak, saudara, teman, sahabat, tetangga, untuk senantiasa menjaga hutan kita agar senantiasa dijaga kelestariannya. Adapun salah satu hal positif yang bisa kita terapkan salah satunya adalah agar masing-masing dari keluarga kita bisa menanam bibit pohon terlebih dahulu, bisa ditanam di kebun atau halaman rumah, atau bila tidak memiliki kebun dan halaman yang luas kita bisa menanam di pot-pot pohon yang kecil. Namun, bukan asal menanam ya, yang terpenting harus dipelihara agar tumbuh menjadi pohon yang subur dan juga kokoh. Coba bayangkan bila setiap orang yang ada di Indonesia menanam bibit pohon di mulai dari sekarang, tentulah di masa yang akan datang kita masih bisa merasakan udara yang segar dan tidak akan terjadi global warming seperti yang sering digembar-gemborkan sekarang-sekarang ini.

Kegiatan mengajak masyarakat dan keluarga terdekat untuk menanam dan memelihara pohon ini, ternyata sejalan dengan konsep CSR di bidang lingkungan yang dilakukan oleh CIMB Niaga. Bahkan CIMB Niaga telah menyelenggarakan program seperti Kampanye Peduli Lingkungan yang ditandai dengan Kegiatan Tanam Pohon Bersama yang diselenggarakan di Pesanggrahan, Sangga Buana, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Bentuk kepedulian CIMB Niaga di bidang lingkungan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat dan lingkungannya. Bahkan yang lebih menarik CIMB Niaga Peduli Lingkungan, mengajak kepada masyarakat khususnya kepada para nasabah untuk lebih peduli kepada lingkungannya. Jadi, jika kita menjadi nasabah CIMB Niaga, maka untuk setiap pembukaan Rekening Tabungan Junior ataupun TabunganKu, CIMB Niaga akan mendonasikan satu bibit pohon. Wah efektif sekali, kita bisa menabung uang, tapi kita juga bisa melestarikan alam dan hutan kita dengan cara mendonasikan bibit pohon. Ibarat pepatah “sambil menyelam, minum air”, sambil menabung uang, ya menabung pohon juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun