Saat aku tertidur lelap,
aku memandang cermin.
Dia balas menatapku.
Dia seperti aku, tapi aku tahu
itu bukan aku.
Dia berbeda.
Dia
tersenyum.
Tidak ada kata-kata, tidak ada suara.
Hanya tatapan
yang penuh kasih,
dari mata yang berbinar,
senyum yang tak putus-putus,
ah.. itu bukan aku, walaupun kami mirip.
Jadi, aku kembali ke tempat tidurku.
Ini semua hanyalah mimpi,
ini tidak nyata.
Dia juga kembali ke tempat tidurnya,
kurasa dia bermimpi juga,
mimpi yang aneh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!