Mohon tunggu...
Deane Besty
Deane Besty Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya menyukai musik, puisi, cerita, film dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyesal Sudah Berbuat Baik

17 April 2012   06:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:31 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda menyesal sudah berbuat baik kepada orang lain?

Mungkin ada yang pernah seperti itu. Terutama karena orang tersebut ternyata malah berbuat buruk kepada kita. Dan rasanya rugi sekali sudah menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan lain-lain untuk orang tersebut.

Menurut saya sebenarnya orang yang baik itu tidak pernah rugi. Saya mempunyai prinsip bahwa semua yang kita lakukan pasti akan ada balasannya. Ingat, kita hidup secara fisik dan juga secara spiritual. Semua yang kita lakukan tidak luput dari penglihatan dan perhitungan Tuhan. Kita tentunya juga mengenal pahala dan dosa. Kita menerima pahala atas kebaikan yang kita lakukan dengan ikhlas. Yah, mungkin kecuali kalau kita ingin menarik lagi apa yang sudah kita berikan.

Orang-orang suci sejak zaman dahulu bukanlah orang-orang yang kasar dan pelit. Mereka mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan alam ini. Mereka mungkin bukan orang yang kaya harta namun mereka adalah orang-orang yang tenang dan damai. Menurut saya, ketenangan dan kedamaian itu adalah bahagia yang sesungguhnya.

Saya juga pernah mengalami hal semacam 'Air susu dibalas dengan air tuba'. Rasanya sangat mengecewakan. Tapi saya pikir 'Ah, biarlah. Biarlah dia nikmati semua itu.' Mungkin saya kelihatan cuek dengan semua itu, tapi saya pikir hidup ini terlalu singkat untuk diisi dengan penyesalan yang semacam itu. Jadi, saya tinggalkan dia kepada pengurusan Tuhan dan saya beranjak pergi melanjutkan hidup saya.

Di dalam hidup pasti ada yang baik dan yang buruk. Itulah cobaan.

Percayalah, Tuhan itu Maha Adil dan Maha Bijaksana. Dia punya keputusan sendiri untuk kita, dan itu pastinya adalah yang terbaik. Cara-Nya tidak bisa disamakan dengan cara manusia karena Dia adalah Tuhan. Tuhan itu baik dan menyukai kebaikan. Berbuat baik itu tidak ada ruginya karena Tuhan menyukai apa yang kita lakukan. Bila Dia menyukai, maka segenap malaikat dan alam ini juga akan menyukai dan mendoakan yang terbaik untuk kita. Bantuan akan selalu datang dari berbagai arah. Itu sudah lebih dari cukup.

Jadi, untuk apa menyesal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun