Aku melihat kucing yang berusaha mengejar ekornya
di matamu
Aku melihat lumpur tak pernah luntur
dari tubuhmu
Aku melihat hujan yang terus turun
di hatimu
Kenapa tak kausudahi saja?
Ambil semua kesenangan yang dirampas darimu!
Aku bersamamu, menonton indahnya kebebasanmu
Tak ada Tuhan yang akan menghukummu
Itu yang selalu kaudendangkan keras-keras ditelingaku
Di telinga yang Tuhan buatkan untukku
Kau buat remuk jantungku
Aku sudah mati
untukmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!