Soal bocornya pernyataan DKP ini menimbulkan Polemik diantara Purnawirawan Jendral TNI yang tergabung dalam Elite Politik masing-masing Capres, sebut saja salah satunya Suryo Prabowo yang menjadi Tim Pemenangan Capres dari kubu Prabowo, PURNAWIRAWAN TNI Letjen Suryo Prabowo- pun akhirnya angkat bicara terkait masalah pernyataan Surat DKP tersebut , lebih lanjut Suryo Prabowo mengatakan : “DKP itu cacat hukum, bertentangan dengan Surat Keputusan (SK) Panglima ABRI,”
SK bernomor 838/III/1995 itu menyebutkan, DKP hanya bisa dibentuk untuk memeriksa perwira yang telah diadili di peradilan militer. Namun, seperti yang diketahui, Prabowo sampai saat ini belum pernah diadili di peradilan militer.
“Prabowo itu tidak pernah diadili. Hal itu disengaja oleh Wiranto, padahal desakannya sudah sangat kuat. Wiranto jelas mengulur-ngulur persidangan bagi Prabowo karena ada permainan politik. Tujuannya, untuk menutupi keterlibatan petinggi ABRI, termasuk dirinya,” ungkap Suryo. Cek : http://www.jurnas.com/news/138613/Suryo-Prabowo-DKP-Cacat-Hukum-2014/1/Nasional/Politik-Keamanan
WIRANTO YANG SEMAKIN GALAU
Apa maksud dari Pernyataan Wiranto pada saat Konferensi Pers yang diadakannya sendiri , itu tidak lain ingin menunjukan bahwa Seoang Wiranto yang Pensiunan Jendral dan Pemimpin dari Partai Hanura yang sekarang berkoalisi dengan PDI-P dan menjadi Tim Pemenangan Capres JOKOWI hanya ingin menunjukan Kontribusi Koalisi Wiranto saja, setelah beberapa Jendral yang tergabung di kubu JOKOWI sudah lebih dulu memberikan kontribusinya, sekarang giliran Wiranto-lah, begitu kata Letjend Purn Suryo Prabowo :“Ini semacan investasi politik Wiranto ke Megawati. Semua Jenderal di sekitar Mega sudah tampil, nah sekarang giliran Wiranto. Sehingga lengkap sudah, Luhut Panjaitan, Agum Gumelar, Hendropriyono, Fahrul Rozi, Samsul Jalal dan Wiranto berkonspirasi untuk menunjukkan kesetiaannya kepada Megawati dengan cara memfitnah dan menzolimi Prabowo," http://www.jurnas.com/news/138575/Wiranto-Oportunistis-dan-Kutu-Loncat--2014/1/Nasional/Pemilu-2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H