Mohon tunggu...
Dean Ardeanto
Dean Ardeanto Mohon Tunggu... Seniman - Atlet gundu profesional

Manusia biasa yang hobi menulis. Suka kentut sambil tiarap.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Paling Menyedihkan

9 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   08:12 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakiku menyeberang ke peron 1 setelah KA Lodaya selesai berangkat. Kududuki sembarang tempat di peron itu untuk kemudian kunyalakan sebatang rokok. Terdapat taman kecil di belakangku yang diisi oleh beberapa tanaman. Terdengar pula teriakan para pedagang yang menjajakan dagangannya di area luar pagar stasiun. Yang unik di stasiun ini, selain kereta yang berhenti lama, adalah diperbolehkannya para penumpang untuk keluar sejenak dari stasiun, sekedar untuk membeli jajanan atau camilan.

KA Serayu di jalur 2 stasiun Cipeundeuy (dokumen pribadi)
KA Serayu di jalur 2 stasiun Cipeundeuy (dokumen pribadi)

Aku lagi-lagi terlelap selepas kereta berangkat stasiun Cipeundeuy. Begitu sadar, kereta sedang tiba di stasiun Kiaracondong. Cukup banyak kulihat, penumpang yang naik-turun di stasiun ini, ditandai dengan adanya orang-orang yang silih berganti menempati tempat duduk di kereta. Sayangnya tak lama kereta berhenti di stasiun ini, sampai akhirnya berangkat kembali.

Kereta lagi-lagi harus terhenti kali ini di stasiun kecil bernama Cilame. Menurut info, kereta akan bersilang dengan KA Argo Parahyangan tujuan Bandung. Di sini aku sempat keluar untuk mengira-ngira, apakah di sini aku bisa membakar sebatang dua batang rokok? Dan, jawabannya adalah tidak, sebab tak lama KA Argo Parahyangan melintas, membuat persilangan selesai, dan perjalanan berlanjut.

Sekitar satu jam berlalu, kereta tiba di stasiun Purwakarta. Di sini KA Serayu berjumpa dengan KA Ciremai tujuan Bandung yang tak lama berangkat setelah KA Serayu tiba. Sungguh tidak banyak lagi detail yang kuingat sampai kereta kembali berangkat.

Aku untuk kesekian kalinya terlelap selepas kereta berangkat dari stasiun Purwakarta. Saat bangun, kereta tiba di jalur 1 stasiun Karawang. Cukup lama kereta terhenti, membuatku berpikir mungkin kereta akan disusul kereta lain. Satu menit, dua menit, lima menit berlalu, nampak tidak ada satu pun kereta yang datang untuk menyusul KA Serayu. Dugaanku meleset. Kereta berangkat kembali meninggalkan stasiun Karawang.

KA Serayu tiba di jalur 1 stasiun Karawang (dokumen pribadi)
KA Serayu tiba di jalur 1 stasiun Karawang (dokumen pribadi)

Aku kini ada di tengah keluargaku yang masing-masing sudah terjaga untuk bersiap turun. Begitu cepat waktu berlalu, hingga kereta akhirnya tiba di stasiun Cikarang. Ia lalu merangkak lagi dan lagi, hingga singgah kali ini di stasiun Bekasi. Tak butuh waktu lama untuk akhirnya kereta tiba di stasiun Jatinegara, dan akhirnya kaki ini menapak lagi di stasiun yang sering menjadi titik awalku dalam berpergian itu.

Aku kemudian turun bersama keluargaku, berjalan menyusuri peron jalur 4 stasiun Jatinegara. Kutegarkan langkah kaki. Aku kini tiba di Jakarta. Dengan hati yang berat, lagi-lagi harus kutepis segala ketidak relaan yang menerpaku. Dan, bersama puing-puing kenangan yang menyesakkan, kubawa kampung halaman sebagai bagian dari diriku selalu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun