Mohon tunggu...
Deana Jasmin
Deana Jasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

How RAISA Improve the Transportation Industry

4 Januari 2022   13:20 Diperbarui: 4 Januari 2022   13:57 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekerjaan rumah pemerintah masih belum berakhir karena gap akses internet masih tersisa. Salah satunya terlihat dari sepertiga masyarakat dewasa Papua yang baru memiliki sambungan internet. Proporsinya berbeda dengan 55% penduduk dewasa Jawa-Bali yang dapat menikmati jaringan internet dalam kehidupan sehari-harinya. Perkembangan teknologi harus diiringi dengan perkembangan infrastruktur. Sayangnya di Indonesia masalah tersebut sering terjadi dimana menyebabkan kemajuan lebih terhambat.

RAISA sebagai Solusi

Dalam permasalahan mengenai tenaga manusia yang digunakan oleh robot, hal ini masih diperbincangkan sampai saat ini. Di industri pariwisata, yang identik dengan ramah tamah, belum cocok mengadopsi teknologi RAISA. Para ahli menilai industri ini belum cocok karena mesin berbasis AI tidak dapat menggantikan peran manusia dalam membangun hubungan kuat dengan klien. Teknologi tersebut dinilai belum dapat menggantikan peran manusia dalam memberikan produk dan layanan hebat. 

Meskipun cerdas, teknologi AI belum dapat melakukan pekerjaan sebaik manusia. Meskipun dalam industri lain AI sudah mendisrupsi lapangan pekerjaan manusia, namun dalam industri pariwisata, teknologi ini belum cocok untuk menggantikan. Mengutip dari Forbes, teknologi dirancang manusia untuk saling bekerja sama dimana manusia sebagai pengendali dan teknologi menyediakan hal yang diprogramkan oleh manusia. Dikutip dari studi McKinsey dan World Economic Forum, dalam era robotik akan muncul kesempatan kerja baru. 

Dari studi tersebut, diperkirakan akan ada 75 juta pekerjaan yang akan digantikan robot namun akan ada 133 juta lapangan pekerjaan baru yang menanti para pencari kerja di masa depan. Selain itu, pekerjaan di masa depan akan menuntut kreativitas dan kemampuan analisis. Aspek tersebut sulit digantikan oleh mesin sehingga hal tersebut adalah pembeda yang sangat terlihat antara manusia dan mesin.

Diambil dari masalah mengenai keamanan data melalui transaksi online, hal ini seharusnya sudah dapat ditanggulangi oleh perusahaan yang membuat transaksi tersebut. Diawal, sudah diberitahu terms dan regulations untuk para pengakses dalam memberikan data mereka. Namun, disisi lain, perusahaan juga harus menjanjikan dan menjaga keamanan yang dimiliki oleh para user. 

Dengan banyaknya cara mengamankan data, para perusahaan seharusnya aware dengan hal tersebut. Karena, menggunakan pengamanan data ini mengurangi risiko penyalahgunaan informasi dan memperkecil peluang tindakan kriminal. Contohnya adalah, enkripsi, firewall, secure socket layer, kriptografi, dan pretty good privacy. 

Menanggapi adanya ketidakmerataan akses internet yang terjadi di Indonesia, pemanfaatan robot dan artificial intelligence dapat menjadi solusi untuk mengatasi hal ini di masa depan. Mugi Harfianza, Head of Robotics & Discrete Automation ABB Indonesia pada sebuah wawancara mengungkapkan data bahwa implementasi teknologi robot di industri dalam negeri Indonesia sudah mencapai 1.200 unit. Data ini diperoleh pada tahun 2018 dan dari data yang ada, pemanfaatan robot sudah meningkat sebanyak 20% dari tahun lalu, tahun 2017. Hal ini untuk mendukung program pemerintah dalam persiapan "Making Indonesia 4.0" dengan target untuk memanfaatkan robot dalam proses produksi. 

Melakukan pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) selain menambah jumlah unit teknologi yang digunakan juga penting. Bagi daerah-daerah yang masih sulit terjangkau oleh tenaga manusia sebenarnya bisa diakses dengan menggunakan robot. Drone adalah alat yang sudah umum digunakan negara-negara maju untuk mengantarkan paket, makanan, kiriman barang, atau barang lainnya layaknya jasa layanan antar yang disediakan ojek online atau layanan lainnya. 

Pemanfaatan teknologi sejenis dengan kecakapan dan kemampuan yang tinggi memampukan pemerintah dalam memasang perangkat-perangkat berat demi akses internet di pelosok-pelosok daerah. Hal ini tentu harus diimbangi dengan keterampilan SDMnya dalam mengelola dan mengoperasikan robot yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pemasangan akses internet ini. Tidak hanya itu, ke depannya Indonesia juga bisa memanfaatkan robot untuk jasa layanan antar, pengiriman barang, bahkan mengirimkan manusia ke satu tempat ke tempat lainnya.

Kemajuan teknologi menjadi solusi bagi setiap permasalahan manusia dan berbagai industri menggunakan teknologi untuk menyediakan solusi bagi customernya. Penggunaan teknologi di berbagai sarana transportasi memberi keleluasan bagi penumpang untuk bisa memesan dan menggunakan jasa transportasi di mana saja dan kapan saja. Kehadiran RAISA pada perusahaan angkutan penumpang tidak hanya memudahkan penumpang dalam mendapatkan informasi yang akurat dan cepat namun juga menjadi tools yang dapat meringankan pekerjaan perusahaan penyedia jasanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun