Fluktuasi nilai tukar Rupiah memiliki implikasi luas terhadap berbagai aspek perekonomian Indonesia:
1. Biaya Impor dan Inflasi
Pelemahan Rupiah menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi bagi industri yang bergantung pada bahan baku impor, yang pada gilirannya dapat mendorong inflasi.
2. Daya Saing Ekspor
Di sisi lain, Rupiah yang lebih lemah dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global, karena harga produk tersebut menjadi lebih kompetitif dalam mata uang asing.
3. Utang Luar Negeri
Fluktuasi nilai tukar mempengaruhi beban pembayaran utang luar negeri dalam Rupiah. Ketika Rupiah melemah, beban utang dalam denominasi mata uang asing menjadi lebih berat.
4. Iklim Investasi
Ketidakpastian nilai tukar dapat mempengaruhi keputusan investasi asing. Investor cenderung lebih berhati-hati dalam menempatkan modalnya di negara dengan nilai tukar yang sangat fluktuatif.
Respon Kebijakan
Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengelola fluktuasi nilai tukar, antara lain: