BMT Beringharjo dimulai dari kegiatan Diklat Manajemen ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) dan Ekonomi Syari'ah yang diikuti oleh Ibu Mursida Rambe dan Ibu Ninawati. Bertempat di BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 1-5 September 1994 oleh Dompet Dhuafa Republika dan Asosiasi Bank Perkreditan Rakyat Syari'ah se-Indonesia.
Untuk menyempurnakan ilmu yang sudah diperoleh selama diklat, selanjutnya Ibu Rambe dan Ibu Nina mengikuti magang selama satu bulan di BPR Syariah Margirizki Bahagia Bantul Yogyakarta. Seusai magang inilah dengan bantuan Ibu Nazny Yenny, ketiganya mantap untuk mendirikan lembaga keuangan syariah dengan nama BMT Bina Dhuafa Beringharjo pada tanggal 31 Desember 1994. Atas dukungan penuh dari Dompet Dhuafa Republika yang menempatkan dana wakaf sebesar Rp1.000.000,- sebagai modal awal operasional dan masuknya Bapak Moh. Affan Hamdani memperkuat tiga srikandi, BMT Bina Dhuafa Beringharjo berhasil melakukan pemetaan pasar dan lobby untuk memulai operasionalnya..
Bersama dengan 17 BMT lainnya, pada tanggal 21 April 1995, BMT Bina Dhuafa Beringharjo diresmikan secara langsung oleh Bapak B.J. Habibie di Yogyakarta dan secara resmi BMT Bina Dhuafa Beringharjo. BMT Bina Dhuafa Beringharjo yang dibangun dengan prinsip kejujuran dan memegang tinggi kepercayaan masyarakat semakin berkembang dari tahun ke tahun. Komitmen untuk tetap membantu masyarakat kecil atau kaum dhuafa makin kuat dijalankan sesuai dengan brand name 'Bina Dhuafa' yang sengaja dipilih sebagai implementasi kegelisahan yang tinggi para pendirinya untuk bisa bertindak nyata sebagai wujud kepedulian untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi di kelas bawah.
Dan Kini BMT Bina Dhuafa Beringharjo telah berganti nama menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Beringharjo.
Dalam perkembangannya BMT Beringharjo mampu menjawab tantangan zaman, yang dimana sebagai Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Beringharjo tumbuh menjadi koperasi yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Koperasi syariah zaman now ini memiliki program sosial dan pemberdayaan usaha mikro seperti Angkringan Simbah Harjo. Selain itu, BMT Beringharjo telah mengembangkan aplikasi digital berbasis android yang bisa diunduh di Google Play.
Dan saat ini BMT Beringharjo juga mengelola angkringan yang dimana pada saat ini telah memberdayakan lebih dari seratus angkringan, dan selain itu BMT Beringharjo juga mempunyai sejumlah program pemberdayaan lain. Beberapa di antaranya yakni Bering Sehat, Bering Tirta, pemberdayaan dhuafa melalui SIM (Sahabat Ikhtiar Mandiri), Parsel Dhuafa, pendampingan komunitas becak Beringharjo (Kompak Harjo), hingga pendampingan spiritual (mengaji) untuk buruh gendong.
Saat ini sudah 25 tahun BMT Beringharjo berkiprah dan berkontribusi untuk negeri. Lebih dari itu, BMT Beringharjo terus berbenah. Semakin inovatif dan bertransformasi di era digital. Apalagi jumlah anggota BMT Beringharjo sudah mencapai 12 ribu orang yang tersebar di 17 kantor cabang berbeda. Di usianya yang sudah seperempat abad, BMT Beringharjo dinilai perlu mengembangkan platform yang mendukung kemudahan transaksi nontunai para anggotanya. Selain menyediakan website yang informatif, BMT Beringharjo di Bulan November ini akan meluncurkan aplikasi berbasis android bernama KOCEQU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H