"Saya bukan tuan tanah yang punya lahan luas" Lanjut Teguh sembari tertawa, menyampaikan tantangan besar yang dihadapinya.Â
Sebagai solusi, Teguh kemudian  menanam berbagai jenis pohon di pinggiran sungai, lereng bukit tandus, memberdayakan lahan-lahan tidak produktif dan melebatkan hutan di lingkungan tempat tinggalnya dengan pepohonan langka.  Â
Menyadari bahwa upaya pengembangan lebah lokal tersebut tidak dapat dilakukan secara single fighter atau seorang diri, Teguh kemudian berinisiatif mengembangkan Kelompok Petani Hutan Petani Muda Prawita.
Lalu tidak lama setelah kegiatan ternak lebahnya pada tahun 2019 Teguh membangun Prawita Garden atau Taman Prawita di Ajibarang, banyumas. Â Melalui komunitas yang dibangunnya, Teguh berupaya berbagi pengetahuan, dan memberdayakan kegiatan ekonomi masyarakat yang tergerak untuk turut serta melakukan budi daya Lebah Klonceng.
Meski kerap mendapat penolakan dan cibiran, dari sebagian masyarakat dan pejabat daerah, Teguh tidak pernah patah arang. Sebaliknya, Teguh menjadikan nada sumbang itu sebagai bahan bakar motivasi untuk terus mengembangkan ilmu, dan mengasah kemampuannya di bidang ternak Lebah. Banyak masyarakat yang tertarik dan aktif mengikuti komunitas Petani Muda Prawita.
Teguh pun menuai buah dari usaha tidak kenal lelahnya. Aktivitas yang digalangnya mendapat perhatian positif dari berbagai kalangan dan menjadi prestasi.Â
Teguh diganjar Peringkat Ketiga Lomba Kreativitas dan Inovasi Kabupaten banyumas, Kategori Teknologi Tepat Guna dua tahun berturut-turut ( 2019 dan 2020), kemudian, Juara I Lomba Inovasi Koperasi, Jambore Koperasi Nasional di tahun 2019. Â
Sementara dari Astra Teguh juga juga menerima Apresiasi Satu Indonesia Awards Tingkat Provinsi Jawa Tengah (2020).
Akan tetapi bagi Teguh, prestasi pribadi dan pengakuan berbagai lembaga tersebut bukan hal yang utama. Kemanfaataan dirinya dan kegiatan yang dilakukannya lebih menjadi prioritas Teguh, yang berprofesi sebagai guru di salah satu SMP Swasta di Ajibarang.