Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jejak Komunikasi Politik Gus Dur dalam Pertemuan Prabowo-Megawati

24 Juli 2019   17:46 Diperbarui: 24 Juli 2019   18:29 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Megawati merupakan pasangan Gus Dur saat memegang tampuk kepemimpinan Indonesia di akhir milenium 2 silam. Bersama Gus Dur, Megawati merasakan pahit getirnya perjuangan melawan Orde Baru, upaya menjaga ikatan Indonesia, hingga membangun negara yang porak poranda.

Sepeninggal Gus Dur, Megawati (bersama Taufik Kiemas) sejatinya tidak pernah terlepas dari pengaruh Wali Jamaah NU tersebut. Gaya komunikasi politik Megawati dan strateginya menangani percaturan politik di internal PDIP maupun tingkat nasional, sadar atau tidak, sebagian sudah dipengaruhi gaya Gus Dur.

Dalam wawancara di Kick Andy saat mendiang Gus Dur masih berada di antara kita, Gus Dur pernah menceritakan bagaimana merayu Megawati yang sering "ngambek" ketika ada kebijakan Gus Dur yang tidak disetujuinya. Megawati konon sering menutup diri, menjauh dan tidak mau ditemui. Kalau sedang ngambek, tidak ada seorang pun yang mampu menembus pertahanan Megawati dalam kondisi seperti itu. Bahkan Taufik Kiemas sekali pun tidak bisa merayu Megawati.

Tapi bagi Gus Dur ternyata mudah. Diceritakan, dengan gaya free style Gus Dur kalau terjadi ketegangan Gus Dur biasanya memerintahkan ajudannya membawa mobil ke rumah Megawati. Kalau sudah sampai di depan Rumah Gus Dur akan meminta ajudannya meneleponkan Megawati, lalu minta izin untuk main ke rumah. Megawati tidak pernah bisa menolak, karena Gus Dur akan menjawab "Aku sudah di halaman rumah" sambil terkekeh.

Biasanya kalau sudah di rumah Gus Dur meminta makan, dan Megawati akan memasakkan nasi goreng buat Gus Dur. Ketegangan politik antara Presiden dan Wakil Presiden pun kembali cair. Begitulah cara Gus Dur menjalin komunikasi politik. Cair, egaliter, penuh kejutan, penuh kekeluargaan dengan humor sebagai bumbu penyedap.

gambar: kompas.com
gambar: kompas.com
Hari ini ketika Prabowo bertemu Megawati setelah pertarungan melelahkan dan berdarah-darah melawan salah seorang anak didik Megawati, saya melihat jejak Gus Dur pada pertemuan itu. Keadaannya sedikit berbeda, tetapi nuansa yang sama yang dibangun oleh komunikasi politik a la pesantren Gus Dur terlihat.

Pertemuan kekeluargaan antara tokoh penting perpolitikan tanah air saat ini, dengan sajian Nasi Goreng yang diracik langsung oleh Chef Megawati. Masakan yang diakui sendiri oleh Gus Dur enak, dalam wawancaranya dengan Andi Noya. Begitu pun Prabowo, tidak segan untuk melontarkan pujian kepada masakan Megawati.

Politik Nasi Goreng yang dahulu dijadikan Gus Dur untuk melunakkan Megawati yang terkenal keras, sekokoh batu karang, kali ini digunakan Megawati untuk melakukan lobi kepada lawan politiknya. Konon pertemuan Prabowo-Megawati tersebut juga dihiasi oleh canda tawa, seperti era kepresidenan Gus Dur yang tidak absen melontarkan humornya, sehingga pertemuan politik selalu penuh canda tawa.

Ah,... Gus Dur memang telah lama tiada, tapi gaya komunikasi dan langkah politiknya meninggalkan jejak dan tetap mewarnai kancah politik nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun