"Aku akan menghancurkan Android, karena Android adalah produk curian. Sampai perang Nuklir sekalipun akan kujalani."Â
Kata-kata itu diucapkan Steve Jobs menanggapi kelahiran Android dari Google.
Sedemikian marahnya Steve Jobs kepada Google, hingga ia juga berkata "Jika perlu, sampai hembusan nafas terakhirku, aku akan menghabiskan 40 Triliun Dollar di rekening Apple untuk mengoreksi kesalahan itu (Android)."
Kemarahan Steve Jobs sangat beralasan. Apple susah payah membangun OS iPhone dari nukleus ide, sketsa dasar, desain, hingga akhirnya ditanamkan ke dalam sebuah wujud telepon pintar yang baru pertama kali dilihat manusia. Lalu tidak lama kemudian tiba-tiba Google menghadirkan Android, yang nyaris identik dengan iPhone. Tidak lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan Apple untuk membuat iPhone.
Mudah diduga kalau Android dibangun berbekal informasi rahasia yang dikumpulkan Eric Schmidt, CEO Google saat itu yang juga duduk di dewan direksi Apple. Tentu saja, tidak berapa lama kemudian Schmidt dipecat dari Apple.
Yang sangat menyakitkan Steve Jobs dan Apple adalah kenyataan bahwa Google mungkin tidak akan tumbuh sebesar sekarang jika bukan karena jasa Steve Jobs.Â
Saat Sergey Brin dan Larry Page masih "balita" di dunia bisnis, Steve Jobs yang membimbing mereka untuk tumbuh. Steve Jobs melihat produk Google bisa saling melengkapi dengan Apple. Kalaupun Google tumbuh besar, produk Google tidak akan menyaingi Apple. Itulah alasan kenapa Schimdt melenggang ke kursi direksi Apple.
Tetapi rupanya trio Page-Brin-Schmidt memiliki visi berbeda. Setelah Google tumbuh menjadi salah satu raksasa dunia internet, tanpa segan mereka mencuri ide Apple, mengembangkan Android, lalu bersaing head to head dengan Apple. Google kemudian bekerja sama dengan Samsung yang menyediakan perangkat keras untuk OS Android.
Perang hak intelektual yang dikobarkan Apple terhadap Samsung yang melegenda beberapa waktu silam sebetulnya perang yang ditujukan Apple kepada Google. Karena bagi Apple Google adalah pelaku pengkhianatan terbesarnya, bukan Samsung.
HongMeng diklaim 60% lebih cepat daripada Android. Faktor yang hingga saat ini membuat Android lebih inferior dari iPhone. Hanya karena kemajuan teknologi hardware yang sekarang dicapai, kelemahan itu tidak terlalu kentara.
Selama ini Huawei merupakan salah satu partner Android. Bahkan bisa dibilang Huawei telah menjadi mitra terpenting Google sejak menjalin kerja sama mengembangkan ponsel berbasis Android pada tahun 2012. Pada tahun 2015 Google mempercayakan produksi Nexus 6P, salah satu flagship Android kepada Huawei. Lalu kali ini HongMeng lahir dari rahim Huawei.
Bagi Google, HongMeng adalah karma. Walaupun HongMeng belum terlihat wujudnya di pasaran, tapi dapat dipastikan HongMeng dirakit berdasarkan Android selama Huawei menjalin kerja sama dengan Google. Sama seperti saat Google merakit Android dengan mencontek iOS Apple.
Bedanya dibandingkan saat Google mencuri IOS Apple, saat itu mereka lebih kecil daripada Apple. Butuh waktu sekitar 5 tahun bagi Android untuk mengimbangi iPhone. Itupun dengan bantuan banyak perusahaan lain, termasuk Huawei. Kali ini saat Android dicuri Huawei, Google berhadapan dengan kekuatan yang lebih besar.
Sebagai sesama "Gorilla raksasa", Huawei lebih besar daripada Google dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia. Kekuatan Huawei yang tidak dimiliki Google adalah kapabilitasnya di bidang telekomunikasi merentang dari hulu sampai ke hilir.Â
Huawei adalah produsen alat telekomunikasi terbesar di dunia. Mungkin merupakan pemilik paten terbesar dalam bidang telekomunikasi di dunia. Institusi R&D Huawei tersebar di lima benua dan jumlahnya 21, tergolong sangat besar.
Diramalkan tidak butuh waktu lama bagi HongMeng Huawei untuk meruntuhkan dominasi Android, yang belum lama mengalahkan dominasi iPhone. Apalagi beberapa produsen ponsel yang membawa bendera Android, seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi sudah terlihat akan mengalihkan labuhan ke HongMeng. Penyebabnya tekanan bisnis perang dagang. Apalagi jika HongMeng sudah dipersenjatai 5G yang dimiliki Huawei, perang Google-Huawei sepertinya tidak akan lagi seimbang.
Sebagai pengguna, kita tentu tidak mau pusing dengan perang dagang maupun perang bisnis yang terjadi. Konsumen akan memilih mereka yang menawarkan produk terbaik dan harga yang lebih memikat. Saya juga menunggu HongMeng, walaupun belum tentu mampu membelinya.
HongMeng adalah karma Android terhadap iOS Apple. HongMeng sudah lama dipersiapkan Huawei untuk menggantikan Android. Perang dagang USA-China hanya momentum yang mempercepat kelahirannya. Cepat atau lambat, Huawei akan melepaskan diri dari pengaruh Google.
Jika saja Steve Jobs diberi kesempatan untuk bangkit dari kubur, dia mungkin akan tertawa sambil mengacungkan botol air mineral, lalu berteriak dihadapan Trio Page-Brin-Schmidt: "Rasain Lu!"
Bogor, 16 Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H