Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Banjir Brebes di Media Sosial dan Peran Drone untuk Pertolongan Bencana

25 Februari 2018   12:27 Diperbarui: 25 Februari 2018   13:49 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
laporan banjir brebes dari lokasi

Banjir di Brebes yang hingga saat ini masih terjadi, menenggelamkan puluhan desa, ribuan rumah, menimbulkan longsor, serta melumpuhkan lalu lintas pantura karena sebagian jalan utama dan jalan tol pejagan terendam air. Demikian halnya jalur kereta yang melintasi wilayah Brebes, tidak dapat dilalui selama beberapa saat akibat naiknya air ke jalur rel.

Tercatat hingga 2 hari lalu 5 orang meninggal, 18 orang hilang, dan puluhan lainnya dirawat. Sementara petugas gabungan TNI-Polri-SAR-PMI belum mampu melakukan evakuasi total terhadap korban karena medan yang sangat sulit. Sebagian warga dikabarkan terkurung banjir dan tidak memperoleh makanan selama 2 hari. 

Berbeda dengan banjir Jakarta yang memperoleh publikasi besar-besaran baik dari media massa maupun pengguna media sosial, Banjir Brebes yang sudah masuk kategori kejadian luar biasa relatif sepi dari perbincangan media sosial. Sehingga saya kadang mempertanyakan netralitas pengguna media sosial.

sebagian warga sudah naik ke atap
sebagian warga sudah naik ke atap
img-20180223-wa0043-5a924cb1cf01b415dc062e06.jpg
img-20180223-wa0043-5a924cb1cf01b415dc062e06.jpg
Apakah karena banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari Jakarta sehingga mendapat perlakuan istimewa? Daerah seperti Brebes memang "tidak seksi" karena cuma berada di pinggiran provinsi, membuat trending topik dengan tagar #prayforbrebes saja tidak menghasilkan kenikmatan seperti saat membuat tagar #prayforjakarta.

Padahal dalam kondisi bencana di era kekinian, media sosial cukup efektif memberikan publikasi dan informasi langsung dari lapangan. Terbatasnya tenaga media massa, baik secara personil, kelengkapan peralatan liputan, hingga daya jangkau wartawan  atau jurnalis ke lokasi yang paling menerima dampak bencana, bisa diatasi oleh warganet yang menyiarkan kondisi bencana langsung dari lokasi dengan hanya berbekal smartphone.

Liputan warganet terbukti memegang peranan vital dalam mengumpulkan perhatian dan menyiarkan kondisi terkini yang tidak dapat dilakukan "wartawan konvensional". Lalu ketika perhatian masyarakat terfokus, maka doa, simpati, bantuan materi, dan gerak relawan dapat teralirkan sehingga dampak bencana tersebut dapat diminimalisir. Belajar dari masa lalu, video legendaris Cut Tari saat tsunami aceh 2004 menjadi contoh dan cikal bakal publikasi warganet yang turut mempengaruhi perjalanan sejarah bangsa.

Drone Warganet Dalam Pertolongan Bencana

img-20180223-wa0019-5a924ca6dcad5b046927a9b2.jpg
img-20180223-wa0019-5a924ca6dcad5b046927a9b2.jpg

foto: tribunnews.com
foto: tribunnews.com

Selain smartphone, satu gadget yang kerap menjadi mainan wajib warganet adalah drone atau pesawat tanpa awak. Sayangnya kepemilikan drone, terutama drone dengan kualitas standar, masih menjadi barang eksklusif karena harganya yang tidak terjangkau kalangan umum. Tetapi, saat ini dan terutama di masa depan, karakteristik drone sebagai pengambil gambar dari udara akan memegang peran vital dalam pertolongan bencana, setidaknya pada dua hal:

Pertama, Pemberitaan warganet yang hanya menjangkau lokasi dari sudut pribadi dapat diatasi drone dengan foto udara. Dengan gambar dari udara drone mampu memberikan gambaran kondisi global, sehingga diharapkan memberikan informasi yang lebih baik daripada pengambilan gambar hanya dengan smartphone. Karena info yang simpang siur di media seringkali mengaburkan kondisi bencana yang sebenarnya.

Kedua, Drone mampu menjadi pemandu lapangan bagi tim evakuasi. Medan yang berat untuk dijangkau, area yang tertutup dan berliku seringkali menjadi hambatan bagi tim evakuasi, padahal kecepatan dan ketepatan pertolongan sangat penting dalam pertolongan bencana. Drone diharapkan dapat mengatasi kesulitan tersebut.

Komunitas Drone yang mulai tumbuh di kota-kota besar sesungguhnya bisa menjadi salah satu tulang punggung pertolongan bencana dan penyebarluasan informasi yang lebih akurat. Karena pertolongan bencana tidak melulu materi mau pun tenaga angkat-angkut, data dan informasi yang akurat juga bisa menjadi bentuk bantuan yang bernilai penting.

Seperti saat bencana banjir di Brebes, seandainya komunitas Drone langsung tergerak mengirimkan bantuan alat mau pun personil yang ahli mengendalikan drone, pencarian warga yang hilang dan warga yang terkurung banjir dapat diminimalisir. Kita harapkan ke depan Komunitas-komunitas Drone mampu berkontribusi positif dan bergerak cepat mendukung gerakan penanganan bencana.

Depok, 25 Februari 2018

Bagi rekan-rekan yang ingin memberikan bantuan, dalam bentuk apa pun, dapat menghubungi saya di 0852-1596-6121 untuk dihubungkan ke rekan di kampung di Brebes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun