Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jalan Panjang Dinanti, Menuju Cashless Society

10 Juni 2015   08:29 Diperbarui: 2 Juli 2015   12:39 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun di luar hal-hal tersebut, dengan berbagai sisi positif untuk negara, pelaku usaha, dan individu, mewujudkan cashless society adalah keniscayaan, dan perjalanan menuju era itu dimulai saat ini. Kian hari kita akan semakin terbiasa dengan transaksi non tunai, walau pun dalam beberapa kasus pembayaran tunai tidak terhindarkan. Misalnya: dengan asumsi kondisi infratruktur kehidupan yang tidak berubah, maka untuk membayar angkot, ojek, belanja di pasar rakyat, atau membayar jajanan pedagang kaki lima tidak mungkin dilakukan dengan uang elektronik. Sehingga uang fisik masih akan tetap beredar walau pun jumlahnya akan semakin berkurang.

Melihat infrastruktur yang ada cashless society akan bisa dipacu lebih cepat untuk perkotaan, dan akan semakin cepat terwujud jika masyarakat merasakan sendiri berbagai keuntungan serta kemudahan bertransaksi non tunai. Ketika kampanye dan segala daya upaya menuju cashless society telah dilakukan secara maksimal, pertanyaannya bukan lagi, “bisakah kita hidup tanpa uang tunai?”, tetapi : “kapankah saatnya Indonesia mengikuti Denmark untuk menjadi negara cashless society?”.

Sebab barangkali juga dengan cashless society salah satu amanat kemerdekaan bangsa ini yaitu; Indonesia yang adil dan makmur, dapat lebih cepat tercapai. Melalui sarana cashless society pada akhirnya bukan Bank Indonesia, bukan pula pemerintah, tetapi segenap masyarakat Indonesia-lah yang berperan untuk mewujudkan itu. Saatnya Non Tunai, hari ini!

Bogor, 10 Juni 2015

 

Bahan Bacaan:

1. http://www.thelocal.se/20130422/47484

2. http://www.telegraph.co.uk/finance/economics/11586778/Denmark-moves-step-closer-to-being-a-cashless-country.html

3. http://www.admc.hct.ac.ae/hd1/english/argument/argue_cashless.htm

4. http://www.forbes.com/sites/forbesasia/2014/06/04/piyush-gupta-wants-a-shift-to-digital-banking-in-singapore/

5. http://www.stepstowardthemark.com/id41.html

6. http://www.bbc.com/news/business-32778196 

7. http://www.cityam.com/216335/cashless-society-why-businesses-need-wake-rise-digital-future 

8. http://www.washingtonsblog.com/2015/05/why-the-powers-that-be-are-pushing-a-cashless-society.html

9. http://wolfstreet.com/2015/04/25/don-quijones-war-on-cash-quotes-to-cashless-society/ 

10. http://edition.cnn.com/2014/07/02/business/is-a-cashless-society-on-the-cards/index.html

11. http://www.equens.com/Images/2008_Q2_FST_Europe_Equens_Payments%20roundtable.pdf 

12. https://twitter.com/dgwbirch/status/603474590933868544 

13. http://finance.detik.com/read/2015/02/04/161512/2823602/5/biaya-cetaknya-rp-35-triliun-setahun-bi-uang-tolong-dirawat

14. http://jambi.tribunnews.com/2015/06/12/bi-targetkan-pertumbuhan-transaksi-non-tunai-naik-10-persen

15. http://health.liputan6.com/read/2040394/peneliti-temukan-ribuan-bakteri-berbahaya-pada-uang

16. http://www.antaranews.com/berita/339892/jumlah-remaja-indonesia-13-kali-penduduk-singapura

17. http://news.okezone.com/read/2014/03/04/521/949885/wow-uang-palsu-buatan-choirul-bisa-tembus-mesin-atm 

18. Bahan Sosialisasi GNNT Bank Indonesia

19. www.bi.go.id

20. Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012

21. Peraturan Bank Indonesia No. 16/1/PBI/2014 

22. Peraturan Bank Indonesia No. 16/8/PBI/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun