Mohon tunggu...
Dea Monika
Dea Monika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Warga Termakan Hoaks Vaksin, Mahasiswa KKN Lakukan Sosialisasi lewat Video Animasi

31 Juli 2021   16:39 Diperbarui: 31 Juli 2021   17:18 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Desa Dukutalit, Juwana, Jawa Tengah (30/07/21)- Dalam beberapa bulan terakhir kasus Covid-19 meningkat pesat, oleh karena itu pemerintah menggencarkan program vaksinasi bagi masyarakat Indonesia. Namun, program ini belum terlaksana dengan maksimal karena masih banyak warga yang tidak mau divaksin. Tidak sedikit warga yang tidak mau divaksin karena termakan berita hoax yang beredar di internet. 

Berdasarkan survey yang dilakukan penulis kepada anggota Karang Taruna Desa Dukutalit, sebanyak 53,3% anggota karang taruna tidak takut divaksin dan 46,7% takut divaksin dengan alasan takut efek setelah divaksin dan karena berita-berita yang belum jelas kebenarannya. Untuk mengatasi masalah tersebut Dea Monika, mahasiswa KKN UNDIP berupaya membuat video animasi mengenai edukasi vaksin. Video tersebut berisi tentang cara kerja vaksin, efek setelah divaksin dan cara mengatasinya dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum divaksin. Video tersebut kemudian disosialisasikan kepada 21 anggota Karang Taruna warga desa Dukutalit, Juwana. Sosialisasi dilakukan pada hari Sabtu, 24 Juli 2021 melalui Whatsapp Group.

Anggota karang Taruna Desa Dukutalit sangat antusias mengikuti penyuluhan tersebut, beberapa anggota bahkan bertanya lebih lanjut mengenai vaksin. Tidak hanya itu saja, video edukasi  vaksin juga diupload di Youtube agar masyarakat lainnya dapat menonton video tersebut. Video mengenai edukasi vaksin dapat dilihat disini.

Dengan adanya video tersebut diharapkan masyarakat menjadi lebih tau mengenai vaksin dan dapat menyadarkan masyarakat untuk tidak mudah percaya berita-berita hoax mengenai vaksin yang tidak jelas kebenarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun