Mohon tunggu...
dea merina
dea merina Mohon Tunggu... Freelancer - seorang pembelajar

seorang wanita yang tertarik fotografi, menulis, dan travelling. mengabadikan moment lewat foto, menjaga kewarasan lewat tulisan, dan memaknai hidup dengan jalan-jalan. bisa kunjungi di blog www.deamerina.com

Selanjutnya

Tutup

Home

Manfaat Tangki Air Ramah Lingkungan, Nggak Hanya untuk Simpan Air PDAM

20 Mei 2024   09:34 Diperbarui: 24 Mei 2024   15:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air merupakan sumber kehidupan yang pentig dalam kegiatan sehari-hari. Di zaman sekarang, ketersediaan air bersih menjadi semakin langka. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya populasi dan terjadinya perubahan iklim. Di beberapa daerah akses terhadap air bersih semakin sulit. 

Tak hanya untuk minum dan mandi, air juga digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga seperti menyiram tanaman, mencuci mobil, dan lainnya. Dalam mengantisipasi terjadinya kelangkaan air bersih dan juga tmenghemar tagihan air, menggunakan air hujan menjadi salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan.

Untuk menampung air hujan, tandon air atau yang juga disebut tangki air dan toren air hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan air di rumah. Tak hanya berfungsi untuk menyimpan air PDAM, tandon air juga memiliki banyak manfaat lain. 

1. Menampung Air Hujan untuk Menyiram Tanaman

Menampung air hujan dengan tangki air tidak hanya dapat membantu menghemat tagihan air. Tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman. Terutama saat rumah memiliki halaman yang luas dengan tanaman yang beragam.

Air hujan baik digunakan untuk menyiram tanaman karena kaya akan mineral dan nutrisi alami yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur. Mineral seperti kalsium, magnesium, dan kalium dapat membantu memperkuat batang dan daun tanaman. Tidak hanya itu, air hujan juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap penyakit serta meningkatkan penyerapan air.

Sumber: Canva
Sumber: Canva

Berbeda dengan air PDAM yang mengandung klorin dan bahan kimia lainnya yang dapat membahayakan tanaman, air hujan bebas dari bahan kimia. Sehingga tidak akan merusak akar atau daun tanaman.

Tidak hanya untuk tanaman, manfaat aur hujan juga baik untuk meningkatkan kualitas tanah: Terutama untuk meningkatkan tingkat keasaman (pH) tanah. Hal ini penting untuk beberapa tanaman yang membutuhkan pH tanah tertentu untuk tumbuh optimal.

2. Menampung Air Hujan untuk Mencuci Kendaraan 

Selain untuk menyiram tanaman, menampung air hujan di toren air juga dapat digunakan untuk mencuci kendaraan. 

Mencuci kendaraan dengan air hujan yang disimpan dalam tandon air dapat menghilangkan noda dan kotoran lebih efektif: hal ini dikarenakan air hujan memiliki kandungan mineral alami yang membantu mengangkat kotoran dan noda lebih efektif dibandingkan air PDAM. Karena air hujan memiliki pH yang lebih netral, sehingga tidak meninggalkan residu atau kerak pada permukaan kendaraan.

Tidak hanya itu, mencuci kendaraan dengan air hujan juga dapat menjaga cat kendaraan lebih awet: Air PDAM umumnya mengandung klorin dan bahan kimia lainnya yang dapat merusak cat kendaraan dalam jangka panjang. Sedangkan air hujan bebas dari bahan kimia sehingga tidak akan memudarkan atau mengikis cat kendaraan.

3. Menampung Air Hujan untuk Kebutuhan Darurat 

Dalam situasi darurat kebakaran, menampung air hujan dengan tandon air dapat digunakan untuk membantu memadamkan api. Terutama jika akses air PDAM atau sumber air lainnya terhambat. Menyimpan air hujan dalam tangki air atau wadah besar dapat membantu dalam upaya pemadaman kebakaran lebih cepat dan efisien.

Air hujan adalah sumber daya alam yang berharga dan memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dengan menampung air hujan dalam tandon air yang baik, kita dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan hidup lebih hemat dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun