Bulan berlalu dan saya diterima magang di sebuah media. Nggak besar, tapi buat saya ini bisa jadi salah satu tahapan awal saya untuk menggapai cita-cita saya. Saya sangat senang kala itu. Banyak hal yang tentunya saya dapatkan untuk menjadi bekal saya di depan.Â
Di tengah kebahagian itu, berita duka menghampiri. Seorang teman dekat kehilangan ayah dan adiknya sekaligus karena virus jahat itu. Saat itu saya turut sedih. Saya pun seperti diingatkan kembali untuk lebih berhati-hati menjaga diri. Bukan hanya saya, tetapi seisi rumah.Â
Di tahun penuh perjuangan tersebut, kebahagian juga datang. Kakak saya menikah dan saya beryukur sekali atas itu. Melihat semua perubahannya membuat saya berdecak kagum. Selain menjadi pribadi yang lebih dewasa, dia mampu bertahan di masa seperti ini dan justru memanfaatkan peluang.Â
Yang saya lihat, setiap bulannya saya selalu berusaha untuk tetap berkarya dan sehat mental. Saya bahkan nggak nyangka saya bisa sangat ekspresif dan banyak menantang diri untuk bertahan dan berbenah. Di sela-sela itu, nggak dipungkiri kalau ada perasaan insecure yang nggak berhenti menghantui. Tapi, saya tetap berusaha untuk taklukan.Â
Memang benar banyak perjuangan yang telah kita lalui di tahun 2020 kemarin. Banyak berita nggak mengenakan yang terdengar. Banyak pula pelajaran yang bisa diambil dalam perjalanan tersebut. Lebih bijak mengatur keuangan, lebih memahami diri, lebih menjaga kesehatan dengan berolahraga dan makan makanan sehat, dan banyak hal sederhana yang sebelumnya nggak disadari ternyata memiliki arti yang begitu dalam. Pertemanan, persahabatan, dan juga keluarga.Â
Terima kasih 2020 telah mengajarkan banyak hal kepada saya hingga membuat saya lebih tangguh dan siap untuk berjalan menapaki tantangan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H