Meski dikenal sebagai kota metropolitan, Surabaya juga punya beberapa alternatif tempat wisata alam terbuka. Aih, kemarin waktu bersepeda tetiba saya baper. Saya baru sadar kota ini begitu indah dengan caranya sendiri. Gedung bertingkatnya mungkin mulai banyak, tapi taman-taman hijau juga ikut berimbang. Menurut saya Surabaya bisa jadi tempat yang nyaman. Komplit. Hehe. jangan sampai deh Surabaya jadi kayak Jakarta. Mulai dari segi kemacetan, banjir (eh tapi, Surabaya juga langganan banjir sih di beberapa daerah ), dan jarangnya pepohonan. Hmm, tapi hal lain yang bikin saya suka Jakarta adalah MRT-nya haha.Â
Kemarin saya dan teman-teman berkunjung ke Wisata Mangrove Gunung Anyar. Di Surabaya sendiri ada 2 wisata mangrove, yaitu Wisata Mangrove Wonorejo dan Wisata Mangrove Gunung Anyar. Nah, Wisata Mangrove Gunung Anyar yang saya datangi kemarinn ini merupakan wisata mangrove terbesar di Asia Tenggara lho! Bangga banget jadinya jadi warga Surabaya
Sebelumnya saya sudah pernah tulis ulasan lengkap tempat ini, kecuali naik perahu. Bisa baca tulisan saya ini ya, Mangrove Gunung Anyar Surabaya.Â
Tempat wisata ini sudah buka dari jam 7 pagi dan tutup jam 4 sore. Saya sudah datang jam 7 pagi karena sebelumnya memang janjian jam 7. Tapi, yaaa seperti biasa 'ngaret adalah passion teman saya'. Sambil nungguin yang lainnya saya keliling sendirian. Asli, datang ke tempat ini pagi-pagi memang menyenangkan sekali. Suasananya masih segar dan sunyi. Sebelumnya saya pernah ada liputan bareng salah satu hotel di Surabaya. Saya datang jam 6 pagi dan suasananya bener-bener tenang bangeeettttt.Â
Perahu ini akan membawa kita ke tepi laut. Sejujurnya saya senang sekali kemarin naik perahu ini. Meski sudah bolak-balik ke wisata mangrove ini, tapi kemarin pertama kalinya saya naik perahu di sini Awalnya saya nggak ada ekspektasi yang gimana-gimana, tapi setelah naik, wah rasanya syahdu sekaliiiiii. Mungkin efek lagi mendung juga haha . Apalagi waktu liat burung-burung putih (burung Kuntul) yang lagi berterbangan. Saya dibuat makin terpana. Sayangnya wisata perahu ini hanya berdurasi 30 menit saja (dasar manusia nggak ada puasnya )
Selesainya naik wisata perahu, kami lanjut jalan-jalan ke area jogging track. Area ini cukup panjang. Terbuat dari potongan kayu bikin jalanan ini tampak instagramable. Kanan kiri tentunya tumbuhan bakau. Sebenarnya nggak ada hal lain yang bisa dilakukan di area ini kecuali jalan santai sambi sesekali berhenti buat berfoto ria. Tapi di ujung jalan ada Menara Pantau yang bisa kita naiki. Pemandangan dari atas jelas bagus bangeet. Sesuai namanya, untuk memantau lahan wisata mangrove ini, nggak bisa ya buat memantau doi
Sebenarnya selain itu, wisata ini punya wahana sepeda air yang ada di sisi utara. Sayangnya jembatan gantung sedang di tutup jadi kami nggak bisa explore tempat itu. Kalian bisa baca di tulisan saya yang sebeumnya di sini. Selain ada wahana sepeda air, kamu juga bisa menanam biibit mangrove. Tempat ini juga punya beberapa spot yang instagramable.Â
Oh iyaa, jalanan dari jalan raya ke tempat wisata belum cukup memadai. Jalannya masih berupa tanah yang kalau semalam lagi hujan bakaln becek banget. Jadi buat yang naik motor kudu hati-hati banget. Karena jalannya lumayan panjang juga sih.Â
Setelah lelah berkeliling dan cacing perut memanggil, kami pun balik untuk mencari makanan di luar. Ada yang sudah pernah ke temapt wisata ini juga?