Apa itu Pertanian Presisi?
Pertanian presisi adalah komponen kunci dari gelombang ketiga revolusi pertanian modern. Sistem pertanian presisi dianggap sebagai solusi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, seluruh negara di dunia sedang melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas pangan Dalam Bertani tentu kita mengharapkan hasil pertanian maksimal dan efisien. Peningkatan efisiensi tersebut memungkinkan dilakukan melalui pendekatan pertanian presisi. Konsep dasar pertanian presisi adalah penggunaan input seakurat mungkin sesuai kebutuhan tanaman, sehingga diperoleh keuntungan berupa penghematan dalam pembiayaan input, tenaga kerja, dan hasil panen yang lebih baik.
Empat Pilar Utama dalam Pendekatan Pertanian Presisi
Terdapat empat pilar utama dalam pendekatan pertanian presisi yaitu:
- Memandang aktivitas pertanian secara holistik dan menyeluruh dari hulu ke hilir sebagai rantai proses yang terpadu dan berkesinambungan untuk memastikan aliran konversi produk pertanian dengan aman
- Memedukikan keragaman dan dinamika lokasi, waktu, objek bio, iklim, geografi, kultur pasar, dan konsumern,
- Mendayagunakan teknologi yang memungkinkan pengamatan dan perlakuan presisi
- Berbasis kepada data, informasi dan pengetahuan yang sahih
Manfaat Pertanian Presisi
Dengan kita menerapkan pertanian presisi kita bisa menargetkan input dalam skala besar untuk tanaman. Menerapkan jumlah bahan kimia yang tepat di tempat dan waktu yang tepat menguntungkan tanaman, tanah, dan ait tanah dengan demikina juga bagi siklus tanaman. Pemilik bisnis pertanian melihat penerapan teknologi ke dalam pengelolaan tanaman dan ternak sebagai cara untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, laba atas investasi (ROI), serta keamanan situs secara keseluruhan
Bagaimana bertani secara Presisi?
Penerapan pertanian presisi memungkinkan diterapkan mulai dari pendekatan sederhana hingga tingkat yang lebih komplek, tentunya akan diikuti oleh konsekuensi perbedaan keakurasian dan besaran investasi instrumen teknologi yang digunakannya. Petani dan/atau peneliti dapat menggunakan pendekatan fitogeomorfologi yang mengikat stabilitas/karakteristik pertumbuhan tanaman multi-tahun dengan atribut topologi medan. Data-data terkait variable spasial dari tanaman dapat dikumpulkan oleh GPS dan GNSS yang digunakan  untuk mendistribusikan sumber daya secara optimal. Berikut penerapan pertanian presisi di Hulu:
- Pemilihan Lahan yang Tepat
- Pemilihan Metode Pembukaan dan Pengolahan Lahan yang Tepat
- Perawatan Tanaman yang Tepat
Tantangan bagi Petani di Indonesia
Tantangan bagi petani kita di Indonesia dalam era pertanian presisi harus memiliki kemampuan dalam pengelolaan lahan, pengelolaan tanaman, pengelolaan alat dan mesin pertanian, baik yang digunakan pada tahapan pra-panen maupun pascapanen, serta pengelolaan tenaga kerja. Hal ini tentunya akan sangat mempengaruhi pada tingkat keberhasilan dalam implementasi pertanian presisi. Akselerasi pengembangan pertanian presisi di Indonesia juga tidak dapat lepas dari pemanfaatan teknologi modern saat ini. Teknologi yang diaplikasikan harus mampu dalam mendeteksi apa yang ada di lahan, memutuskan apa yang akan dilakukan, dan memberikan perlakuan yang sesuai dengan keputusan yang telah dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H