Kau hidup sepanjang masa, seperti cinta kami..
kau hiasi lereng dan lembah mandala wangi,
tempat kami bertemupun kau selimuti (surya kencana)..
sehingga aku hangat saat angin rimba datang
kau sambut kami saat kami tiba dengan mesra,
kiri, kanan dan pandangan kedepan hanya ada engkau..
begitulah ceritaku pada cucuku,
jalur menuju padamu kini hanya ditumbuhi sampah, hanya sampah yang tumbuh.
aku mendaki tanpanya sekarang..
dahulu sebayaku mendaki jauh - jauh hanya untuk melihatmu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!