Tidak terasa kita sudah dipenghujung tahun 2022 dan musim hujan telah menghampiri sejak awal Desember. Disetiap bulan Desember ada hari besar yaitu natal dan diakhiri dengan tahun baru. Sering kita sebut sebagai NATARU (natal dan tahun baru). Sudah tidak asing lagi Ketika adanya perayaan hari besar maka jumlah kebutuhan akan meningkat, meningkatnya jumlah kebutuhan akan menaikan jumlah perminataan terhadap bahan pokok. Jumat, 23 Desember saya berada di Pasar Cibarusah kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.Â
Hari raya Natal belum tiba tetapi harga sejumlah kebutuhan bahan pokok terus mengalami kenaikan. Kenaikan bahan pokok terkesan hal biasa dijumlah kalangan pedagang pasalnya hal itu sudah menjadi kebiasaan setiap adanya perayaan hari besar. Jumlah harga yang naik pun tidak sebesar harga saat idul fitri. Kenaikan harga pangan sudah menjadi masalah lama yang selalu terjadi disetiap tahunnya. Jumlah kenaikan harga saat ini yaitu mencapai beberapa persen. Kendati demikian masayarakat tetap membeli bahan pokok tersebut karena kebutuhan.
 Jenis sayur mayur melonjak tajam seperti cabai rawit merah dari harga normal yaitu seharga Rp. 20.000, harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp. 60.000 per kilogram padahal minggu lalu masih seharga Rp. 30.000 per kilogram. Kemudian tidak hanya cabai rawit merah yang mengalami kenaikan harga cabai rawit hijau pun mengalami kenaikan saat ini harga cabai rawit hijau yaitu Rp. 50.000 perkilogram dari sebelumnya Rp. 30.000 perkilogram. Disusul dengan kenaikan harga telur paling tinggi dipasar Cibarusah menyentuh angka sebesar Rp. 32.000 perkilogram (kg) harga tersebut setara dengan daging ayam potong. Tentunya harga telur paling dikeluhkan oleh para pembeli. Menurut para pedagang kenaikan jumlah bahan pokok terus mengalami kenaikan sejak dua pekan yang lalu. Naiknya harga sedikit demi sedikit setiap hari ini. Misal perhari harga pokok naik seribu atau 500 rupiah hingga mencapai angka saat ini. Meskipun demikian banyaknya peminat jumlah telur seperti para pedagang telur gulung yang bahan pokonya telur. Jadi meskipun harga telur naik jumlah penjualan telur masih ramai peminat. Kenaikan harga pun menimpa bahan pokok yaitu beras.Â
Beras naik tentunya ada penyebab dari kenaikan tersebut kata penjual yang tentunya tidak tahu penyebab kenaikan harga beras. Sudah kita ketahui bahwa harga bahan pokok bersifat fluktuatif. Selain itu yang mempengaruhi naik turunnya harga bahan pokok disebabkan dari terbatasnya persediaan ppangan makan hal ini berpengaruh bagi para pelaku pasar yaitu penjual dan pembeli. Dari beberapa pendapat para pedagang bahwa kenaikan harga bahan poko akan terus melonjok sampai awal tahun 2023. Dalam hal ini semoga pemerintah melakukan upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok. Demikian hanya hal ini yang bisa sya sampaikan. Terimakasih dan sampai jumpa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H