Masih belum terlintas di benaknya, seandainya hari itu dia mengatakan 'ya' untuk menerima pinangannya mungkin hari ini ia sudah memangku dua orang bocah seperti wanita yang sekarang duduk di sebelahnya ini yang kini telah menjadi ibu dari anak-anak pria yang pernah melamarnya itu...
tapi ia tersenyum, tersenyum pada dirinya karena itu berarti kputusannya saat itu adalah keputusan yang tepat untuk dirinya... Ia pun pamit pada wanita itu karena telah lebih dulu sampai tujuan, sambil menenteng kamera dan peralatan yang digunakannya ketika mencari berita,
ia turun dari kendaraan umum beroda empat itu.. Sambil membuang nafas lega, ia tersenyum kembali, karena inilah dunianya, dunia yang kemudian mempertemukannya dengan seseorang yang sejalan, sepemikiran dan membuatnya yakin dialah yang akan menemaninya di masa tua kelak...
seseorang yang tidak menyuruhnya berjalan di belakang, tidak juga berjalan di depan. Tapi, merangkulnya untuk berjalan di sampingnya hingga akhir...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Cerpen Selengkapnya