Mohon tunggu...
Dea irene Mardiana
Dea irene Mardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Komunikasi dan Penyiaran Islam - Universitas Muhammadiyah Jakarta - Penerima Beasiswa Program 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ku Dengannya Kau Dengan Dia

15 Desember 2024   12:01 Diperbarui: 15 Desember 2024   12:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala sesuatu di dunia ini berjalan dalam takdir yang telah ditentukan-Nya. Aku dengannya, kau dengan dia, semua telah tertulis di Lauhul Mahfuz. Seindah apapun rencana kita, sekuat apapun keinginan hati, jika Allah tak menghendaki, maka semuanya tak akan menjadi.

Aku belajar menerima bahwa cinta sejati adalah tentang ridha kepada apa yang Allah tetapkan. Sebab, Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita, bahkan saat hati kita belum mampu memahaminya.

Jika aku dengannya dan kau dengan dia, itu bukan soal siapa yang lebih baik atau siapa yang lebih layak. Tapi soal siapa yang telah Allah pilih untuk menjadi pelengkap dan penyempurna perjalanan kita menuju surga.

Mungkin dulu kita saling berdoa, saling berharap agar takdir mempertemukan kita di jalan yang sama. Namun, takdir Allah berbeda dari rencana kita. Dan itu bukan akhir dari cerita, melainkan awal dari perjalanan baru yang lebih baik.

Karena pada akhirnya, cinta sejati adalah tentang mencintai-Nya lebih dari segalanya. Aku dengannya untuk semakin mendekat kepada Allah, dan kau dengan dia untuk tujuan yang sama. Kita hanyalah bagian dari skenario-Nya, berusaha menjalani peran terbaik dalam jalan yang telah digariskan.

Maka, mari kita ikhlaskan apa yang tak bisa kita miliki dan syukuri apa yang telah Allah anugerahkan. Sebab, cinta yang berlandaskan ridha-Nya tak akan pernah sia-sia, meski jalannya tak seperti yang kita duga.

Di bawah langit yang sama, kita pernah memanjatkan doa-doa yang berbeda. Aku berharap kau menjadi takdirku, dan mungkin kau pernah mengharapkan hal yang sama. Namun, Allah punya rencana lain, yang jauh lebih baik dari sekadar angan manusia.

Aku kini dengannya, dan kau bersama dia. Bukan karena kita tak cukup baik satu sama lain, tetapi karena Allah lebih tahu siapa yang akan menguatkan langkah kita menuju-Nya.

Cinta sejati tak selalu tentang memiliki. Terkadang, cinta adalah tentang merelakan dan menerima, percaya bahwa setiap keputusan Allah membawa kebaikan yang belum terlihat saat ini.

Aku berdoa untukmu, semoga dia yang kini di sisimu adalah penyejuk matamu, penopang imanmu, dan temanmu menuju surga-Nya. Sama seperti aku berharap dia yang kini bersamaku adalah jalan untuk semakin dekat kepada Rabb semesta alam.

Kita adalah hamba-Nya yang menjalani takdir. Bukan untuk mempertanyakan mengapa jalannya berbeda, tetapi untuk mensyukuri bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik, meski kadang tak sesuai dengan keinginan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun