Komunikasi efektif adalah landasan utama dalam penerapan PFA. Dalam materi yang disampaikan, fasilitator menekankan bahwa komunikasi yang baik melibatkan tiga aspek utama: Â
1. Komunikasi Verbal: Pemilihan kata-kata yang sederhana, jelas, dan tidak mengandung unsur intimidasi. Â
2. Komunikasi Nonverbal: Bahasa tubuh yang mendukung, seperti kontak mata, ekspresi wajah yang ramah, dan gestur yang terbuka. Â
3. Pendekatan Empati: Memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara dan menunjukkan bahwa masalah mereka penting untuk didengar. Â
Selain itu, fasilitator juga menjelaskan bahwa komunikasi efektif tidak hanya membantu mengatasi situasi darurat, tetapi juga dapat mencegah eskalasi masalah yang lebih serius. Dengan kemampuan ini, stakeholder seperti ketua RT/RW dan kader masyarakat dapat lebih percaya diri dalam menangani kasus-kasus yang membutuhkan penanganan awal sebelum dirujuk ke pihak yang lebih kompeten. Â
Salah satu bagian menarik dari kegiatan ini adalah simulasi yang dirancang menyerupai kondisi nyata. Dalam simulasi, peserta diminta untuk memainkan peran sebagai pemberi dan penerima PFA. Skenario yang digunakan melibatkan situasi seperti korban kehilangan akibat bencana banjir, anak yang mengalami tekanan akademik, dan konflik dalam rumah tangga. Â
Melalui simulasi ini, peserta diajak untuk mengidentifikasi emosi individu yang sedang dalam tekanan, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberikan dukungan tanpa memberikan tekanan lebih lanjut. Setelah simulasi, peserta diajak untuk melakukan refleksi dan berdiskusi tentang pengalaman mereka selama simulasi. Â
Meskipun program ini telah berjalan dengan baik, terdapat beberapa tantangan yang diidentifikasi, seperti keterbatasan waktu untuk mendalami semua materi dan perbedaan latar belakang pengetahuan peserta. Namun, PUSPAGA optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif jika diikuti dengan pendampingan berkelanjutan. Â
Ke depan, diharapkan program serupa dapat menjangkau lebih banyak komunitas di wilayah lain. Dengan memperluas jangkauan, masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan psikologis yang ada di lingkungan mereka. Â
PUSPAGA Goes to Community di Kelurahan Babatan adalah langkah nyata dalam mendekatkan pelayanan kesehatan mental kepada masyarakat. Dengan tema Komunikasi Efektif sebagai Kunci Psychological First Aid kegiatan ini memberikan bekal berharga bagi para stakeholder sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. Â
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terbentuk komunitas yang lebih peduli, empati, dan responsif terhadap kebutuhan psikologis warganya. PUSPAGA berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program yang mendukung ketahanan keluarga dan masyarakat, sejalan dengan visi besar membangun Indonesia yang lebih sehat secara mental dan emosional.