Mohon tunggu...
Dea Florentina
Dea Florentina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wartawan Pemula

tertarik dalam bidang psikologi, konseling dan pelayanan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harmoni Pendidikan, Sinergi Bersama Membantu Siswa Rentan Putus Sekolah

29 Oktober 2024   08:54 Diperbarui: 29 Oktober 2024   09:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Rapat Koordinatif/dokpri

Di tengah tantangan pendidikan yang semakin kompleks, Kecamatan Wiyung menjadi salah satu yang terdepan dalam membangun upaya kolaboratif antar lembaga untuk memberikan kesempatan mengenyam pendidikan kepada seluruh anak bangsa. 

Bersama Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kelurahan Wiyung, Kepala Seksi Kesra Kecamatan Wiyung,  Fasilitator Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), dan Kepala Sekolah SMPN 34 Surabaya telah menghasilkan langkah-langkah konkret dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa rentan putus sekolah. 

Upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi siswa yang menghadapi berbagai hambatan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun psikologis. Dengan memahami bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, para fasilitator bekerja sama untuk mengidentifikasi siswa yang berisiko tinggi dan menawarkan dukungan yang dibutuhkan untuk menjaga mereka tetap bersekolah.

Terdapat kasus dengan siswa berinisial A yang merupakan rentan putus sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diketahui bahwa Siswa A tidak sekolah selama tiga bulan lebih dikarenakan kondisi fisiknya yang sedang sakit lambung dan mengalami kecemasan ketika bertemu orang lain, gangguan ini telah ia rasakan sejak kelas 5 SD.

 Telah dilakukan pengobatan secara rutin untuk mengatasi penyakit lambung dan berkonsultasi dengan psikolog namun Siswa masih saja tidak kunjung sekolah.

Dok. Home Visit/dokpri
Dok. Home Visit/dokpri

Untuk itu Muhammad Randy Pradika Rakasiwy selaku Fasilitator Puspaga bersama tim ini melakukan home visit untuk mengumpulkan data siswa. Dalam home visit ini, mereka menemukan Siswa A yang terpaksa tidak sekolah akibat gangguan kecemasan kronis yang ia alami. Menyadari kondisi ini, tim segera merumuskan strategi intervensi yang melibatkan penyediaan bantuan berupa mentor belajar agar Siswa A tidak ketinggalan pelajaran, serta dukungan psikologis.

Fasilitator Puspaga berperan penting dalam menyediakan pendampingan bagi siswa dan keluarganya. Mereka melakukan sesi konseling kelompok untuk membantu siswa mengatasi gangguan kecemasan dan memberikan motivasi untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, mereka juga melibatkan orang tua dalam proses ini, agar mereka memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.

Bapak Youma selaku Kasie Kesra Kelurahan dan Bapak Susanto selaku Kecamatan Wiyung berkolaborasi dalam menyediakan akses layanan sosial yang diperlukan. Mereka berupaya menghubungkan siswa dan keluarganya dengan program-program pemerintah yang relevan, seperti bantuan sosial dan program kesejahteraan lainnya. Melalui kerja sama ini, siswa yang membutuhkan bantuan segera dapat menerima dukungan yang diperlukan tanpa harus melalui prosedur yang rumit.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 34 Surabaya dengan dukungan dari para guru, berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Sekolah ini menerapkan kebijakan untuk memberikan dispensasi kepada siswa yang memiliki masalah tertentu, sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran tanpa terbebani oleh masalah yang mengganggu. Sekolah juga mengadakan program pengayaan dan remedial untuk memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar.

Diselenggarakan rapat koordinatif membahas tindak lanjut terhadap keberlanjutan pendidikan Siswa A oleh Kasi Kesra Kelurahan Wiyung, Kasi Kesra Kecamatan Wiyung,  Fasilitator Puspaga, Kepala Sekolah SMPN 34 Surabaya, dan wali murid siswa. Rapat ini dipertunjukkan untuk pembukaan jalan tengah dalam permasalahan ini dan mengupayakan tidak terjadi lagi untuk kasus yang sama.

Dalam upaya ini, para pihak juga menyadari pentingnya kolaborasi dengan masyarakat. Mereka mengundang para pemangku kepentingan lokal, termasuk tokoh masyarakat dan organisasi non-pemerintah, untuk turut serta dalam memberikan dukungan. Melalui kegiatan sosialisasi, diharapkan lebih banyak pihak terlibat dalam membantu siswa yang berisiko putus sekolah.

Kegiatan sinergi ini tidak hanya berfokus pada penyediaan bantuan material, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Para fasilitator mengadakan kegiatan Puspaga Goes to Community  untuk meningkatkan soft skills siswa, seperti kepemimpinan, kerjasama, dan keterampilan komunikasi. Dengan mengembangkan kemampuan ini, siswa diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Diharapkan langkah strategis membawa dampak positif terhadap siswa yang sebelumnya berisiko putus sekolah menjadi bersemangat untuk belajar. 

Para pihak terlibat dalam program ini merasa optimis akan keberlanjutan inisiatif ini. Mereka berencana untuk memperluas program dengan melibatkan lebih banyak sekolah dan komunitas di sekitar Wiyung. Melalui pertemuan berkala, semua pihak dapat mengevaluasi kemajuan yang dicapai dan merumuskan langkah-langkah baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa rentan.

Dalam penutupan, sinergi antara Fasilitator Puspaga, Kasie Kesra Kelurahan, Kasie Kesra Kecamatan, dan Kepala Sekolah SMPN 34 Surabaya menunjukkan bahwa kolaborasi yang baik dapat mengatasi tantangan pendidikan. Melalui usaha bersama, mereka tidak hanya membantu siswa untuk tetap bersekolah, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Dengan semangat kolaboratif dan komitmen yang tinggi, mereka berharap dapat menciptakan model pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, yang dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Sinergi ini adalah langkah awal yang menjanjikan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, di mana setiap anak memiliki kesempatan untuk meraih impian mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun