Mohon tunggu...
Dea Fadhila
Dea Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 22107030059

Mindful Writing

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menghargai Waktu dengan Konsep Hidup Slow Living

21 Mei 2023   08:18 Diperbarui: 21 Mei 2023   08:30 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Photo by Aron Visuals on Unsplash   

Di dunia kita yang serba cepat dan digerakkan oleh teknologi, waktu seakan-akan berlalu begitu saja seperti pasir. Kita selalu terburu-buru dari satu tugas ke tugas lainnya, selalu mengejar tenggat waktu berikutnya. Tapi bagaimana jika kita bisa membebaskan diri dari siklus ini? Bagaimana jika kita bisa benar-benar menghargai waktu yang sangat berharga? Di sinilah gaya slow living berperan. Dengan menghayati cara hidup yang lebih lambat dan lebih disengaja, kita dapat menikmati setiap momen dan menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam untuk waktu yang kita miliki.

Slow living adalah pendekatan gaya hidup yang menekankan pada memperlambat laju kehidupan, menyederhanakan rutinitas sehari-hari, dan menumbuhkan rasa kesadaran yang lebih besar. Hal ini mendorong individu untuk memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, untuk hadir pada saat ini, dan untuk menemukan makna dalam hidup mereka.

Konsep slow living berasal dari slow movement, yang dimulai pada akhir tahun 1980-an sebagai reaksi terhadap budaya yang serba cepat dan digerakkan oleh individu yang mendominasi banyak masyarakat. Slow living mendorong orang untuk mundur sejenak dari hiruk pikuk kehidupan modern, menilai kembali prioritas hidup mereka, dan mencari kehidupan yang lebih bermakna.

Slow living mendorong individu untuk sepenuhnya hadir dan terlibat dalam momen saat ini. Hal ini melibatkan perhatian pada pikiran, perasaan, dan lingkungan sekitar. Ini adalah tentang secara sadar memperlambat laju kehidupan, mengurangi gangguan yang tidak perlu, dan menikmati saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan jadwal, menetapkan batasan, dan menghindari multitasking.

Slow living memprioritaskan pengalaman, hubungan, yang berkualitas. Hal ini mendorong individu untuk mencari aktivitas dan hubungan yang membawa kegembiraan dan kepuasan sejati. Konsep slow living sering kali melibatkan lebih banyak waktu di alam dan menghargai keindahannya. Hal ini dapat mencakup kegiatan seperti berjalan-jalan di hutan, berkebun, atau sekadar meluangkan waktu untuk mengamati dan menghargai alam di sekitar kita.

Slow living menekankan perawatan diri dan memprioritaskan kesejahteraan pribadi. Hal ini dapat dipraktikkan dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan makan makanan yang sehat.

Slow living mendorong individu untuk memperhatikan habit mereka dan membuat pilihan secara sadar. Hal ini dapat mencakup membeli lebih sedikit barang, memilih produk yang berkelanjutan(ramah lingkungan), dan mengurangi limbah.

Slow living menganjurkan untuk menemukan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini mendorong untuk menetapkan batasan, beristirahat, dan menciptakan ruang untuk bersantai, hobi, dan refleksi diri.

Source: Photo by Jared Rice on Unsplash  
Source: Photo by Jared Rice on Unsplash  

Oleh sebab itu, slow living ialah tentang mengembangkan cara hidup yang lebih terarah dan memuaskan dengan memperlambat, menyederhanakan, dan menghargai saat ini atau momen ini. Ini adalah pilihan pribadi dan dapat diadaptasi agar sesuai dengan keadaan dan preferensi individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun