Self discipline yang berlebihan dapat membatasi kemampuan kita untuk beradaptasi dengan keadaan yang berubah seperti peluang baru. Dengan berpegang teguh pada rencana dan tujuan yang telah ditentukan, kita mungkin akan kehilangan jalan yang tidak terduga yang dapat membawa kita pada pertumbuhan dan kepuasan pribadi yang lebih besar.Â
5. Mengabaikan Kecerdasan Emosional:
Kecerdasan emosional memainkan peran penting dalam pengembangan diri, dan penekanan yang berlebihan pada self discipline dapat merusak perkembangannya. Dengan menekan emosi dan hanya berfokus pada pencapaian tujuan, kita dapat mengabaikan wawasan penting dan gagal memenuhi kebutuhan emosional yang mendasarinya. Mengabaikan kecerdasan emosional dapat menyebabkan perasaan hampa, terputus, dan kurangnya kepuasan, bahkan  ketika tujuan sudah tercapai.
Dan dengan menekan diri, kamu mungkin akan kehilangan kontak dengan perasaan, keinginan, dan naluri mu yang sebenarnya. Serta kehilangan koneksi ini akan sangat merugikan kesehatan, karena memaksa diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak  begitu ingin di lakukan sehingga dapat memupuk perasaan  dendam dan menyesal. Mengorbankan jati diri untuk masyarakat ideal akan membuat sengsara dan kurang bahagia.
Meskipun self discipline sering dipuji sebagai faktor utama dalam pertumbuhan pribadi, penting untuk menerapkannya dengan hati-hati dan seimbang. Tetaplah kontrol penuh emosi mu jangan sampai terbawa oleh rasa bersalah jika tidak melakukan hal yang sudah di jadwalkan, karena kita hanya manusia bukan robot atau kecerdasan buatan lainnya. Â Dengan menemukan keseimbangan antara self discipline dan kesejahteraan pribadi, kita dapat menghadapi perjalanan self improvement dengan rasa kepuasan yang lebih besar, karena tetap merasa nyaman dalam menjalankannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H