Mohon tunggu...
Dea Ayu
Dea Ayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Sekolah

mahasiswa yang sedang mengisi waktu luang untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Belajar di Pesantren

22 September 2022   13:06 Diperbarui: 22 September 2022   13:13 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dari ditpdpontren.kemenag.go.id

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai tempat tinggal untuk santri. 

Pesantren mengajarkan ilmu agama kepada santrinya. Pesantren dahulu mula-mulanya adalah seorang kiai yang mengajarkan ilmu keagamaan kepada murid yang berguru pada beliau. Kemudian murid tersebut kian bertambah dan akhirnya kiai tersebut berinisiatif untuk mendirikan sebuah pondok pesantren. 

Di pesantren, para santri selain diajarkan tentang keagamaan juga diajarkan tentang berbagai nilai moral. Santri akan dibimbing dibawah pengawasan pengasuh(kiai maupun bu nyai). Meraka akan di gembleng menjadi pribadi yang taat beragama, bermoral, dan disiplin. 

Sudah 5 tahun lamanya saya menimba ilmu dipesantren. Masuk tahun 2017, saat itu saya adalah seorang anak tamatan SD polos yang masuk pesantren karena keinginan orangtua. 

Saya tipikal anak yang tidak manja juga tidak mandiri, saya juga tipikal yang tidak mengekspresikan isi hati kepada orang lain. Saat berangkat kepesantren saya mati-matian menahan tangis agar tak ada orang yang melihatnya. 

Hari pertama di pesantren saya mencoba tegar dan mulai berbaur dengan teman-teman. Baru malamnya saat akan tidur saya menangis dibawah bantal. menurut saya waktu yang paling enak untuk menangis ya di malam hari, karena tak perlu takut jika orang lain melihatnya.

Banyak sekali cobaan yang saya hadapi di pesantren. Sering terjadi pertikaian dengan teman ataupun dengan senior. Tapi semua itu tetap saya lewati dengan tenang. 

Jika bertengkar dengan teman sekamar maka saya akan bermain dengan teman yang tidak sekamar, begitu juga sebaliknya. Jika ada masalah dengan senior jangan takut, biarkan saja setiap senior mencibir ataupun menggunjing kalian, mereka akan capek sendiri.

Di pesantren ngapain aja sih sebenarnya? masak ngaji terus?. Nah, itu adalah pertanyaan yang sering saya dapatkan. Mengenai kegiatan apa saja di pesantren itu ada banyak. Pesantren saya itu tergolong modern, jadi semua santri selain diajarkan pelajaran tentang keagamaan juga diajarkan pelajaran umum. 

Belajar di pesantren tidak membuat saya merasa terkekang. Ya walaupun tidak diperbolehkan keluar dari lingkup pesantren, saya masih bisa meminta izin kepada pengurus(sekelompok orang santri yang diberi tanggung jawab oleh pengasuh pesantren untuk mengawasi santri yang ada didalamnya). Tentunya jika ada hal penting atau mendesak. Ada berbagai kegiatan dan acara-acara untuk mengisi waktu libur. 

Ada acara khitobah akbar, nobar, lomba agustusan, lomba hari jadi pesantren, dan masih banyak lagi. Saya dan teman-teman selalu bersemangat jia ada acara perlombaan. Semua akan bekerja sama untuk persiapan lomba, tentunya agar bisa tampil dengan maksimal dan bisa memenangkan perlombaan tersebut. 

Masih banyak lagi keseruan belajar dipesantren. Hari-hari dihabiskan bersama teman itu merupakan satu kisah yang menyenangkan. Walaupun rasa rindu terhadap rumah begitu besar, tapi tetap jalani dengan sabar. 

Akan ada waktu untuk kita pulang dan mengobati rasa rindu tersebut. Jadi, jika diantara kalian yang sedang membaca tulisan saya ini adalah seorang orangtua, maka jangan khawatir untuk menyekolahkan anak ke pesantren. Meski beredar isu miring diluar sana tentang pesantren, percayalah banyak sekali manfaat dari pada mudhorotnya. 

Sekian tulisan saya kali ini. Jika ada yang ingin ditanyakan seputar pesantren maka silaka tulis di komentar, barangkali saya bisa menjawabnya dari pengalaman pribadi saya belajar di pesantren. Apbila ada kesalahan dalam peulisan atau tutur kata mohon maaf. salam dari penulis pemula:)

dy, jombang 22/09/2022

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun