Mohon tunggu...
Dea Avila Rossita
Dea Avila Rossita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pengendalian Terhadap Tindakan, Personel, dan Budaya di Google

21 Juni 2024   16:06 Diperbarui: 21 Juni 2024   16:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Google, sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia, telah dikenal tidak hanya karena inovasinya tetapi juga karena manajemen perusahaan yang efektif. Pengendalian terhadap tindakan, personel, dan budaya merupakan pilar utama yang membantu Google dalam mempertahankan keunggulannya di pasar. Artikel ini akan membahas bagaimana Google menerapkan sistem pengendalian ini dalam operasional sehari-hari mereka.

Pengendalian Terhadap Tindakan

Pengendalian terhadap tindakan di Google dilakukan melalui berbagai mekanisme yang memastikan bahwa setiap aktivitas dan proyek berjalan sesuai dengan rencana strategis dan standar kualitas perusahaan. Berikut adalah beberapa metode yang digunakan Google:

1. OKR (Objectives and Key Results):
     Google menggunakan kerangka OKR untuk menetapkan tujuan yang jelas dan hasil kunci yang dapat diukur. Setiap tim dan individu memiliki OKR mereka sendiri, yang dihubungkan dengan tujuan perusahaan yang lebih besar. Ini memastikan bahwa semua tindakan sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

2. Data-Driven Decision Making:
     Setiap keputusan di Google didukung oleh data yang kuat. Melalui analisis data, Google dapat memantau kinerja proyek, mengidentifikasi masalah lebih awal, dan mengambil tindakan korektif dengan cepat. Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada proses dan produk mereka.

3. Quality Assurance:
     Untuk memastikan produk yang diluncurkan memenuhi standar tinggi, Google memiliki tim QA yang ketat. Mereka menguji setiap produk secara mendetail sebelum diluncurkan ke pasar, mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau masalah yang ditemukan.

Pengendalian Terhadap Personel

Google dikenal dengan manajemen sumber daya manusia yang inovatif dan berbasis data. Pengendalian terhadap personel di Google dilakukan melalui beberapa inisiatif utama:

1. People Analytics:
     Google menerapkan analisis data untuk mengelola karyawan, mulai dari proses rekrutmen hingga penilaian kinerja dan pengembangan karier. Mereka mengumpulkan dan menganalisis data karyawan untuk memahami tren, memprediksi masalah, dan membuat keputusan yang lebih baik.

2. Rekrutmen yang Ketat:
     Proses rekrutmen di Google sangat selektif. Mereka mencari karyawan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga sesuai dengan budaya perusahaan. Proses ini mencakup beberapa tahapan wawancara dan tes yang dirancang untuk mengevaluasi berbagai aspek kandidat.

3. Pengembangan dan Pelatihan:
     Google menyediakan berbagai program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan mereka. Dari kursus teknis hingga pelatihan kepemimpinan, Google berinvestasi dalam pengembangan karyawan untuk memastikan mereka terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal.

Pengendalian Terhadap Budaya

Budaya perusahaan di Google adalah salah satu aset terbesarnya. Pengendalian terhadap budaya dilakukan melalui berbagai inisiatif untuk memastikan bahwa setiap karyawan merasakan dan mempraktikkan nilai-nilai inti perusahaan:

1. Nilai-Nilai Perusahaan:
     Google memiliki nilai-nilai inti yang dijadikan pedoman dalam setiap aspek operasional. Nilai-nilai seperti inovasi, inklusi, dan fokus pada pengguna diterapkan dalam segala hal yang mereka lakukan. Ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.

2. Lingkungan Kerja yang Inklusif:
     Google sangat memperhatikan keragaman dan inklusi. Mereka menciptakan lingkungan kerja yang menghargai setiap individu, terlepas dari latar belakang atau perbedaan lainnya. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan tetapi juga mendorong kreativitas dan inovasi.

3. Work-Life Balance:
     Google dikenal dengan berbagai fasilitas dan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Dari fleksibilitas waktu kerja hingga program kesejahteraan karyawan, Google berusaha menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai dan didukung.

Google adalah contoh bagaimana pengendalian terhadap tindakan, personel, dan budaya dapat diterapkan secara efektif untuk mencapai kesuksesan perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan berbasis data, proses rekrutmen yang ketat, dan lingkungan kerja yang inklusif, Google berhasil menciptakan sebuah sistem yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mempertahankan inovasi dan kepuasan karyawan. 

Melalui studi kasus ini, kita dapat belajar bahwa pengendalian yang baik di berbagai aspek organisasi adalah kunci untuk mencapai tujuan strategis dan mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun