Mohon tunggu...
Dea Aprilia
Dea Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perkembangan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Indonesia

12 Juli 2022   13:24 Diperbarui: 12 Juli 2022   13:45 4880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: liputan6.com

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara suku, antara pedagang, antara bangsa, serta antara kerajaan karena Bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.

Perkembangan Bahasa Melayu nampak semakin jelas dari bukti peninggalan kerajaan Islam seperti batu bertulis yaitu tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh tahun 1380 Masehi, maupun bukti sastra seperti syair Hamzah Fansuri, Hikayat raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Dengan latar belakang historis yang sangat banyak yang dibuktikan dengan prasasti-prasasti dan juga sastra seperti tulisan dan syair, membuat kita semua menjadi tahu mengapa Bahasa Melayu menjadi akar lahirnya Bahasa Indonesia.

Selain karena alasan historis, terdapat faktor lain yang menyebabkan Bahasa Melayu menjadi akar Bahasa Indonesia. Faktor tersebut yaitu karena Bahasa Melayu mudah dipahami atau dikuasai. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang mudah dikuasai karena memiliki struktur yang sederhana dan kosakata yang cukup terbuka. Bahasa melayu tidak mengenal tingkatan bahasa seperti bahasa kasar atau bahasa halus, yang ada pada Bahasa Jawa. Bahasa melayu juga bersifat fleksibel.

Dari pemaparan diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa perkembangan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia dilandasi oleh beberapa faktor. Faktor pertama yaitu secara historis yang dibuktikan dengan prasasti-prasasti serta sastra seperti tulisan dan syair. Faktor kedua, pada masa kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa kebudayaan yakni bahasa utama dalam pembelajaran agama Budha. Faktor ketiga, Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara suku, antar pedagang, antar bangsa, serta antar kerjan karena Bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Faktor terakhir, yaitu karena Bahasa Melayu mudah dipahami dan dikuasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun