Mohon tunggu...
Dea Amanda Putri
Dea Amanda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Dea Amanda Putri

Dea Amanda Putri XII MIPA 1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teks Kritik Tentang Film "Dilan 1990"

9 Maret 2021   23:24 Diperbarui: 9 Maret 2021   23:26 2832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilan 1990 merupakan sebuah film yang di sutradarai oleh Fajar Bustomi dan merupakan adaptasi dari sebuah novel berjudul Dilan 1990 karya Pidi Baiq. Film ini mengangkat sebuah kisah romansa dari remaja SMA di Bandung yang bernama Dilan dan Milea. Milea (Vanesha Prescilla) bertemu dengan Dilan (Iqbaal Ramadhan) di sebuah SMA di Bandung pada tahun 1990. Ketika itu, Milea seorang anak pindahan dari Jakarta ke Bandung.

Berbeda dengan film adaptasi novel lainnya, film Dilan 1990 ini benar-benar mengikuti alur yang ada pada novel Dilan 1990. Meskipun ada beberapa adegan yang tidak di tayangkan karena terbatasnya durasi waktu film.

Banyaknya pembaca novel Dilan 1990 menjadikan film ini banyak di nantikan masyarakat terutama kalangan remaja. Kisah yang di ceritakan dalam film ini juga sangat cukup menarik. Bahasa yang di gunakan juga ringan sehingga memudahkan penonton untuk memahami isi film. Selain itu juga, penggambaran kehidupan remaja di masa SMA pun masih terasa masuk akal. Dari tingkah nakal remaja yang membolos, berpakaian tidak rapi, memiliki konflik dengan guru atau teman sebaya dan lainnya.

Namun, disisi lain film ini memiliki beberapa kekurangan yang sempat menjadi kontroversi. Seperti kurang memuaskannya akting yang di berikan oleh tokoh utama yaitu Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan (Dilan) dalam memerankan peran bad boy seorang Dilan, lalu tokoh Dilan yang tidak patut untuk di contoh oleh kalangan anak muda atau remaja, dan juga terlalu menornya make up peran wanita untuk ukuran siswi Sekolah Menengah Atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun