Mohon tunggu...
Dea Syahwal Ainunnisa Suhendi
Dea Syahwal Ainunnisa Suhendi Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya sedang kuliah semester 1 di jurusan PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Bahasa Indonesia Lebih Menarik dengan Cerpen

19 November 2024   19:54 Diperbarui: 19 November 2024   20:28 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa sih pengertian cerpen itu? Kamu suka membaca cerpen? Cerita pendek pastinya sudah familiar sejak kita duduk di bangku sekolah dasar.Bagi kamu yang ingin  menulis cerpen, wajib menyimak pengertian tentang cerpen berikut ini.

Pengertian Cerpen

Cerpen, atau cerita pendek, adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa fiksi. Artinya, cerpen berisi kisah yang tidak benar-benar terjadi, melainkan hasil imajinasi atau karangan penulisnya.

Siapa pun bisa menulis cerpen, termasuk kamu yang masih duduk di bangku sekolah. Kehidupan sehari-hari di sekolah tentu penuh dengan hal-hal menarik, bukan? Banyak pengalaman seru yang bisa kamu ubah menjadi cerita pendek.

Misalnya, kisah tentang teman-temanmu yang lucu saat SMA, cerita tentang guru yang tegas tapi berkesan, atau bahkan momen-momen manis yang sulit kamu ungkapkan secara langsung. Dengan cerpen, kamu bisa menuangkan semua itu melalui karakter-karakter yang kamu ciptakan.

Selain itu, kamu juga bisa menulis cerpen yang terinspirasi dari kondisi sosial di masyarakat pada waktu tertentu. Ide-ide semacam ini bisa membuat cerpenmu lebih menarik dan penuh makna!

Pengertian Cerpen Menurut para ahli

Nah, berikut pengertian cerpen menurut para ahli yang berkecimpung di dunia sastra. Informasi ini dilansir dari berbagai sumber.

1. KBBI

kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika)

2. Edgar Allan Poe

Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira kira selama 30 menit hingga 2 jam-atau suatu hal yang sekiranya waktu membaca tidak mungkin dilakukan untuk novel.

3. Saini KM

Menurut Saini K.M. cerpen sebagai salah satu jenis karya sastra ternyata dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

4. Nugroho Notosusanto

Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya  berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 halaman kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.

5. H.B. Jassin

Cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang memiliki bagian dimana terdapat struktur yang lengkap mulai dari perkenalan, permasalahan dan penyelesaian dari masalah tersebut.

6. Prof. Dr. H. Jusuf Sjarif Badudu

Menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.

7. Jakob Sumardjo

Menurutnya cerpen adalah kisah cerita yang tidak benar-benar terjadi di dunia nyata. Namun cerita tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja bahkan di dunia nyata dan ceritanya relatif singkat dan pendek.

Apa perbedaan cerpen dan novel ? 

Bagi kamu yang gemar membaca, pasti sudah bisa membedakan antara cerpen dan novel, kan? Meskipun sama-sama termasuk karya fiksi, perbedaan cerpen dan novel terletak pada jumlah kata yang digunakan.

Cerpen memiliki cerita yang lebih ringkas dan biasanya hanya melibatkan sedikit tokoh. Jumlah kata dalam cerpen rata-rata maksimal mencapai 10.000 kata. Menariknya, cerpen bisa selesai dibaca hanya dalam sekali duduk. Tertarik mencobanya?

Berbeda dengan novel, yang memiliki cerita jauh lebih panjang, dengan jumlah kata bisa mencapai 35.000 atau lebih. Novel juga memiliki alur dan plot yang lebih rumit, lengkap dengan penjelasan mendalam mengenai latar belakang para tokohnya.

Mengapa Cerpen Efektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia?

1. Cerpen Memiliki Alur yang Ringkas dan Jelas

Dengan alur yang sederhana dan padat, cerpen mudah dipahami oleh siswa dalam waktu singkat. Hal ini memudahkan guru untuk membahas berbagai aspek pembelajaran, seperti pemahaman isi dan analisis struktur teks.

2. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Cerpen mendorong siswa untuk memahami karakter, konflik, serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. Proses ini dapat memicu diskusi kritis yang bermanfaat untuk melatih kemampuan berpikir analitis dan interpretatif siswa.

3. Mengenalkan Keanekaragaman Gaya Bahasa

Cerpen karya penulis Indonesia sering mencerminkan gaya bahasa khas daerah atau budaya tertentu. Hal ini membantu siswa mengenal kekayaan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi dan konteks.

4. Sarana untuk Meningkatkan Kreativitas

Cerpen dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk menciptakan cerita mereka sendiri, sehingga mengasah keterampilan menulis kreatif mereka.

Ciri-Ciri Cerpen

1. Cerita Bersifat Fiksi Cerpen adalah sebuah cerita pendek yang bersifat fiksi, artinya cerita yang tidak berdasarkan kejadian nyata, namun diciptakan melalui imajinasi atau gagasan pengarang.

2. Panjang Cerita Terbatas Cerpen biasanya memiliki panjang yang singkat, dengan jumlah kata yang biasanya tidak lebih dari 10.000 kata dan hanya memuat beberapa halaman saja.

3. Tokoh Terbatas Karena cerpen lebih singkat, jumlah tokoh yang ada dalam cerpen umumnya terbatas. Biasanya cerpen hanya melibatkan satu tokoh utama dan beberapa tokoh pendukung dengan peran yang terbatas.

4. Alur Sederhana dan Fokus Cerpen memiliki alur yang sederhana, biasanya hanya berfokus pada satu konflik atau permasalahan yang diselesaikan dalam cerita tanpa pengembangan plot yang rumit.

5. Bahasa yang Ringkas dan Padat Cerpen cenderung menggunakan bahasa yang ringkas dan efisien. Pengarang akan memilih kata-kata yang tepat tanpa pemborosan untuk menjaga agar cerita tetap menarik meskipun dengan keterbatasan ruang.

6. Meninggalkan Kesan Mendalam Meskipun cerpen singkat, cerita tersebut tetap dapat meninggalkan kesan yang mendalam pada pembaca, karena setiap elemen dalam cerpen dibuat dengan sangat efektif untuk mengungkapkan pesan atau tema cerita.

Unsur-Unsur Cerpen

Dalam cerpen, terdapat dua jenis unsur yang membentuk cerita: unsur intrinsik dan ekstrinsik.

1. Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun cerita dari dalam. Beberapa unsur intrinsik cerpen meliputi:

Tema: Pokok permasalahan atau ide utama yang ingin disampaikan dalam cerpen.

Tokoh dan Penokohan: Karakter yang terlibat dalam cerita beserta sifat, peran, dan penggambarannya dalam cerita.

Latar: Waktu, tempat, dan suasana di mana cerita berlangsung.

Alur: Urutan peristiwa yang membentuk alur cerita, yang bisa berupa alur maju, mundur, atau campuran.

Sudut Pandang: Perspektif dari mana cerita diceritakan, bisa menggunakan sudut pandang orang pertama, orang ketiga, atau orang kedua.

Amanat: Pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan pengarang melalui cerpen.

Gaya Bahasa: Cara penulis menyampaikan cerita, termasuk pemilihan kata, kalimat, dan penggunaan figur bahasa.Ingin belajar Bahasa Indonesia dengan cara yang lebih menyenangkan? Temukan bagaimana cerpen dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkaya kosakata, memperbaiki pemahaman tata bahasa, dan melatih kemampuan membaca dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Artikel ini akan mengungkapkan mengapa cerpen bisa menjadi pilihan tepat untuk belajar bahasa Indonesia dengan cara yang lebih hidup dan seru!

2. Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik adalah faktor-faktor luar yang mempengaruhi penciptaan cerpen. Beberapa unsur ekstrinsik cerpen meliputi:

Latar Belakang Pengarang: Kepribadian, pengalaman, dan pandangan hidup pengarang yang dapat memengaruhi ide dan tema cerita.

Kondisi Sosial dan Budaya: Keadaan sosial dan budaya di sekitar pengarang yang mempengaruhi cara penulis merespons isu-isu tertentu dalam cerpen.

Pengaruh Zaman: Waktu atau periode tertentu yang mempengaruhi tema dan masalah yang diangkat dalam cerpen.

Struktur Cerpen

Selanjutnya, struktur cerpen terdiri 6 bagian, yaitu abstrak, orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, ada di bawah ini, ya!

1. Abstrak

Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi cerita.

2. Orientasi

Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari latar, atmosfer, dan waktu dari cerita. Di bagian ini, kamu juga akan menemukan pengenalan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.

3. Rangkaian Peristiwa

Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang tidak terduga.

4. Komplikasi

Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar waktu dan karakter.

5. Resolusi

Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau tantangan yang dicapai. Kamu juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita.

6. Koda

Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa disebut simpulan cerpen.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun