Mohon tunggu...
de- prast
de- prast Mohon Tunggu... -

smart and simple

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Santri Lelana Brata: Sebuah Identifikasi Serat Jatiswara Sebagai Suluk

17 April 2012   00:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:32 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun didasarkan pada nukilan, namun kedua prosodi tembang di atas dapatlah di jadikan bukti bahwa teks Serat Jatiswara berbentuk tembang macapat.

4. Penutup

Sebagai akhir dari tulisan ini, sehubungan dengan pengidentifikasian Serat Jatiswara sebagai suluk, maka kiranya dapat diambil beberapa pengertian. Pertama, bahwa kata suluk suluk berasal dari kata Arab yang mempunyai arti ‘jalan’ yang kemudian mengalami perluasan arti menjadi ‘kehidupan seorang pertapa’. Kedua, bahwa suluk adalah suatu bentuk karya sastra yang mengandung ajaran-ajaran yang bersifat mistik. Ketiga, suluk ditulis dalam bentuk tembang macapat. Dari beberapa pengertian di atas, setelah diterapkan dalam nukilan teks Serat Jatiswara ternyata teks tersebut mengandung cirri-ciri di atas, maka kiranya bukan suatu hal yang berlebihan jika dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa Serat Jatiswara termasuk dalam salah satu khasanah sastra suluk.

Tulisan ini bukanlah hasil akhir yang memuaskan. Masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang tentunya dapat menguatkan atau bahkan mematahkan pendapat ini.

Daftar Pustaka

Baried, Siti Baroroh, 1984. Naskah Jawa Bernafaskan Islam (Proyek Javanologi). Jogjakarta.

Behrend, T.E., 1995. Serat Jatiswara; Struktur dan Perubahan di dalam Puisi Jawa 1600-1930. Seri INIS XXIII. INIS Jakarta.

Gibb, H.A.R. dan Kramers, J.H., 1953. Shorter Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill.

Hava. J.G., 1951. Arabic-English Dictionary. Beirut: Catholic Press.

Pigeaud, 1967. Literature of Java vol. I. The Hague: Martinus-Nijhoff.

Kasidi, 1985. Suluk Wayang Kulit Purwa Gaya Jogjakarta; Analisis Hubungan Suluk dengan Melodi, Pathet, Tokoh, Lakon dan Cakepan. Jogjakarta: Skripsi Sarjana Fakultas Sastra UGM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun