Mohon tunggu...
Dewi Nur Jannah
Dewi Nur Jannah Mohon Tunggu... -

State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu

3 Maret 2016   16:10 Diperbarui: 3 Maret 2016   16:18 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu...

Lisan ini tak sanggup ucapkan kata untukmu

Lidah ini terasa kaku

Tak mampu ucapkan terima kasih padamu

Beribu jasa kebaikkanmu untukku

Tak bisa kubalas satu persatu

 

Ibu...

Kau adalah malaikat yang Allah kirim untukku

Malaikat tanpa sayap yang senantiasa menjagaku

Ketika sinar rembulan menghiasi senyummu, tampak berseri-seri wajah teduhmu

Tak pernah bosan melihat senyum penuh makna itu

Hangatnya pelukanmu menghilangkan rasa sesak di dadaku

Pesonamu tak pernah lekang dimakan waktu

Kehadiranmu sangat berarti bagiku

 

Ibu...

Tanpamu mungkin aku tak akan pernah melihat indahnya dunia yang fana ini

Dunia yang memberiku beribu kisah sendu nan haru

Dunia yang menghadirkan segala kekejamannya

Dunia yang membuat orang lalai

Dunia yang penuh sandiwara

 

Ibu...

Terima kasih atas jasa-jasamu

Terima kasih atas sandaran bahumu

Terima kasih atas mutiara nasihatmu

Aku tak tahu bagaimana caranya untuk membalas jasamu

Hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu

Semoga Allah senantiasa menjagamu

Dalam setiap langkah kebaikan untuk kami, anak-anakmu

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun