Mohon tunggu...
Dede Supriatna
Dede Supriatna Mohon Tunggu... Insinyur - Drone Enthusiast

Help your business grow by optimizing the utilization of Drones.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mantap! Petani di Karawang pakai Drone Spraying untuk Mengatasi Serangan Ulat Penggerek Batang

15 Desember 2023   14:25 Diperbarui: 15 Desember 2023   14:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulat Pengerek batang penggangu tanaman padi di lokasi penyemprotan dengan drone (Dok: Pribadi)

Karawang, Daerah yang dikenal sebagai “Lumbung Pangan” Provinsi Jawa Barat, bahkan lumbung pangan Indonesia. Kabupaten Karawang memiliki luas padi 185,807 hektar, diperoleh produksi padi 1,117,814 ton GKG sehingga diperoleh produksi beras 641,290 ton. Angka rata-rata produksi per hektar 6 - 9 ton. Kabupaten Karawang juga memiliki beras khas yang sangat disukai oleh masyarakat Jabodetabek.

Kreasi Handal Selaras (KHS) bersama petani di Batujaya, Karawang, Jawa Barat melaksanakan kegiatan percontohan penyemprotan dengan Drone Spraying untuk mengatasi serangan ulat penggerek batang yang mengganggu pada tanaman padi petani. Ulat penggerek batang menyerang padi dari fase penyemaian hingga menjelang panen. Pada praktiknya, ulat penggerek batang ini akan memotong batang padi pada tengah pangkal tanaman sehingga memutus unsur hara yang perlu disampaikan ke pucuk sehingga menyebabkan tanaman layu hingga mati.

Ulat Pengerek batang penggangu tanaman padi di lokasi penyemprotan dengan drone (Dok: Pribadi)
Ulat Pengerek batang penggangu tanaman padi di lokasi penyemprotan dengan drone (Dok: Pribadi)

Mengatasi permasalahan tersebut, penggunaan Teknologi Drone Spraying pada tanaman padi memberikan kecepatan, ketepatan dan efisiensi pekerjaan. Kreasi Handal Selaras (KHS) menggunakan Drone DJI Agras T20P, Hanya dengan 7 menit waktu terbang dapat menyelesaikan penyemprotan 0,6 sd 0,7 Ha. Pada kegiatan diatas, pekerjaan pada area seluas 9 Ha dapat diselesaikan selama 2 jam saja termasuk kegiatan pencampuran chemical, pengecasan battery drone, dan pengoperasian drone.

Teknologi Drone Spraying menawarkan kemudahan dan efisiensi baik waktu maupun biaya kepada penggunanya. Mengapa demikian?
Penggunaan Teknologi Drone Spraying jika dibandingkan dengan Konvensional Spraying (Menggunakan knapsack/ tangki yang digendong oleh manusia) tentu sangat terlihat sekali perbedaannya. Dalam area seluas 1 Ha, Jika menggunakan Knapsack membutuhkan sekitar 300 liter cairan, sedangkan jika menggunakan Drone Spraying hanya membutuhkan sekitar 30 liter cairan saja. Hal ini juga berdampak pada konsentrasi larutan dan jumlah chemical yang digunakan jauh lebih sedikit.


Tim Drone Handal Selaras sedang melakukan pengisian ulang chemical pada drone (Dok: Pribadi)
Tim Drone Handal Selaras sedang melakukan pengisian ulang chemical pada drone (Dok: Pribadi)

Dalam Situasi Khusus, seperti serangan hama pada tanaman dalam jumlah besar. Drone dapat menjadi solusi yang cepat dan terukur, 1 Unit Drone bisa mengcover pekerjaan lebih dari 300 sd 350 Hektar setiap bulan. Tentu hal ini akan memberikan banyak manfaat kepada para petani di Indonesia. Berkolaborasi dan memaksimalkan teknologi adalah kunci agar dapat mempercepat dan meningkatkan produktivitas panen pada tanaman padi.

Authors : Ddsprtn. (Des, 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun