“Ada ratusan orang dari berbagai organisasi dan instansi, dari pecinta alam se Lampung, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum,” kata Dimas.
Sementara itu, koordinator lapangan kegiatan, Aurel Fita Pambudi, menjelaskan bahwa 1.000 bibit mangrove yang telah ditanam akan dipantau secara rutin agar pohon mangrove dapat tumbuh dengan baik.
Menurutnya, pohon yang sudah ditanam akan dilakukan perawatan sehingga jika terangkat akibat air yang pasang, masih dapat diperbaiki.
Kegiatan ini menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama di daerah pesisir. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan melestarikan alam.
“Pohon yang sudah kita tanam ini akan kita lakukan perawatan, jadi jika terangkat akibat air yang pasang maka masih dapat diperbaiki,” kata Aurel, perwakilan dari Sispala Esapala ini.
Diharapkan juga, kegiatan ini menjadi awal dari upaya lebih besar untuk melestarikan lingkungan dan menjaga keberlanjutan hidup manusia di masa depan.
Aksi bersih pantai dan penanaman pohon mangrove ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah setempat dan masyarakat sekitar.
Mereka mengapresiasi inisiatif siswa pecinta alam yang telah mengambil tindakan konkret untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam menghadapi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin parah, aksi seperti ini sangatlah penting untuk membangun kesadaran dan menginspirasi orang lain untuk berbuat lebih baik terhadap lingkungan.
Dengan adanya aksi-aksi positif seperti ini, diharapkan bahwa kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan akan semakin meningkat, sehingga dapat membawa perubahan positif bagi masa depan bumi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H