Ternyata Museum Kraton Sumenep jalan Dr. Â Soetomo no. 6 Sumenep, Â Madura, Jawa Timur menyimpan banyak sejarah.Â
Museum Kraton Sumenep di resmikan pada 9 maret 1965 oleh Bupati Sumenep yg ke 9 yaitu Drs. Abdurahman.Â
Karaton Pajagalan atau lebih dikenal Karaton Sumenep dibangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala penguasa Sumenep XXXI.
Menurut sejarahnya, Keraton tersebut dibangun Pada tahun 1781 dengan arsitek pembangunan Karaton oleh Lauw Piango salah seorang warga keturunan Tionghoa yang mengungsi akibat Huru Hara Tionghoa 1740 M di Semarang.Â
Didalam lokasi tersebut terdapat peninggalan yang unik salah satunya Al-Quran yang ditulis tangan oleh Sultan Abdurrahman.
"Konon, proses penyelesaian Al-Quran yang ditulis Raja Sumenep sekitar 200 tahun silam".Â
Al Quran tulisan tangan ini berukuran panjang 4 meter, lebar 3 meter dan beratnya mencapai 500kg, "Sultan Abdurrahman menyelesaikannya hanya memakan waktu satu hari satu malam."
Selain itu juga ada kereta Melor hadiah dari Kerajaan Inggris oleh Raffles pada tahun 1812 karena beliau dapat menterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke bahasa Inggris.
"Sampai sekarang pun masih dapat dipergunakan dan di keluarkan pada saat upacara hari jadi kota Sumenep."Â
Di lokasi tersebut ada pula kolam pemandian istri para Raja dan dayang-dayang nya, yang letaknya berada di sebelah Timur pendopo Agung.Â
Kolam pemandian itu disebut Taman Sare yang di yakini mempunyai kekuatan ajaib untuk menambah aura kecantikan dan lekas mendapatkan jodoh.
Museum tersebut didalamnya juga terdapat alat-alat peninggalan jaman dulu saat perang, seperti baju perang, Â pedang, Â golok, celurit, samurai, meriam dan masih banyak lagi.Â
"Museum Kraton Sumenep adalah warisan sejarah yang harus selalu di jaga kelestariannya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H