Mohon tunggu...
Danu Cahya Prastiyo
Danu Cahya Prastiyo Mohon Tunggu... Koki - Laki Laki

Mahasiswa Penerima Beasiswa 50% Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Study From Home untuk Anak SD, Apakah Efektif?

12 Februari 2021   15:04 Diperbarui: 12 Februari 2021   15:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: wowkeren.com

Hallo, Assalamualaikum teman teman, perkenalkan nama saya Danu Cahya Prastiyo. Saya adalah salah satu mahasiswa penerima Beasiswa 50 % dari STP Trisakti. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sedikit pendapat saya tentang pelaksanaan Study From Home/SFO yang dilakukan oleh suatu institusi Pendidikan atas kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Dalam tulisan ini, saya hanya akan membahas mengenai hasil pelaksanaan Study From Home/ SFO untuk anak SD kelas 1-3 selama 11 bulan terakhir.

Sejak Kemdikbud menerbitkan surat edaran tentang Study From Home /SFO bulan Maret tahun 2020 lalu, sudah hampir 1 tahun penuh anak anak peserta didik sekolah melakukan kegiatan Study From Home guna menghindari Covid 19. Dengan kebijakan Study From Home /SFO ini, selurun elmen ekosistem pendidikan harus beradaptasi dengan metode pembelajaran jarak jauh yang sebelumnya"Jarang " diterapkan. Lantas, apakah kebijakan Study From Home/ SFO ini sangat efektif atau justru malah menurunkan semangat belajar anak anak peserta didik Sekolah Dasar ? Mari sama sama kita simak.

1. Anak Kurang Memahami Materi Yang Diberikan

Ketika proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan di ruang kelas sekolah, kini harus menjalankan "Normal Baru ". Dimana, proses belajar mengajar dilakukan dengan metode Study From Home /SFO, yang pada umumnya menggunakan media elektronik dan internet sebagai platform untuk melakukan kegiatan belajar mengajar ini.  Pada kegiatan ini tentu sangatlah wajar sekali jika anak anak peserta didik belum bisa memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Mengingat, mereka biasanya berinteraksi langsung dengan guru mereka tanpa dibatasi oleh jarak dalam kegiatan proses belajar mengajar. 

Sumber Gambar: wowkeren.com
Sumber Gambar: wowkeren.com
Hal ini sering terjadi pada adik saya yang masih duduk dibangku kelas 2 Sekolah Dasar. Adik saya adalah tipikal anak yang sangat aktif di rumah, jadi ketika kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui Zoom Meeting / GMeet, adik saya tidak bisa tetap diam untuk mendengarkan gurunya menjelaskan materi. Menurut saya, hal seperti ini pasti juga terjadi pada teman teman semua yang memiliki Anak atau adik, yang melakukan Study From Home /SFO melalui internet. 

Lalu, bagaimana cara yang dapat dilakukan agar anak dapat memahami materi yang diberikan oleh gururnya ?

Nah, hal yang bisa teman teman lakukan agar anak atau adik kita memahami materi yang diberikan  oleh guru mereka adalah dengan cara memberikan suatu reward atau hadiah kecil jika anak atau adik kita menyelesaikan pembelajaran tatap muka melalui internet.

Seperti contoh yang dilakukan oleh Ibu saya ketika adik saya menyelesaikan pembelajaran online nya melalui Zoom Meeting, ibu saya selalu memberikan hadiah kecil seperti Roti Pizza kecil untuk sarapan atau 1 bungkus kecil makanan sereal. Dan  yang dilakukan ibu saya adalah sangat efektif dimana ketika sebelum pembelajaran dimulai ibu saya selalu bertanya ke adik saya seperti,  

"Kalau selesai sekolah mau beli apa?" dan semisal adik saya menjawab  "Mau susu kacang " 

nah setelah selesai pembelajaran online ibu saya memberikan susu kacang tersebut kepada adik saya. Hal yang sama bisa teman teman terapkan jika anak atau adik teman teman memiliki masalah seperti tidak mau mengikuti tatap muka online, yang akan berdampak pada peserta didik kurang memahami materi yang diberikan.

2. Peranan Penting Orang Tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun