David Carlo Nathanael Pangaribuan
UNIKA Soegijapranata
Sepak Terjang Ronald Koeman Bersama Barcelona Dalam Setengah Musim 2020 - 2021
Pada 19 Agustus 2020, Ronald Koeman resmi ditunjuk oleh FC Barcelona untuk menjadi pelatih utama tim asal Catalan tersebut. Ronald Koeman menggantikan posisi Quique Setien, empat hari setelah Barcelona dibantai habis oleh Bayern Muchen dengan skor 2 -- 8 pada babak delapan besar Liga Champions di Stadion Da Luz, Portugal. Ronald Koeman  dipercayai melatih Lionel Messi dan dkk karena dianggap memiliki filosofi Barcelona dan juga merupakan seorang legenda Barcelona yang berasal dari Belanda. Alasan lainnya juga karena Ronald Koeman  memiliki kesamaan dengan Johan Cruyff seorang legenda sepak bola Belanda dan Barcelona, yang sangat dicinati fans Barcelona karena Ia  merupakan seseorang perintis tiki -- taka yang menjadi dasar permainan FC Barcelona selama ini.
Pada masa awal kepelatihan Roanld Koeman, Ia harus bisa membangun kepercayaan, semangat dan kekompakan tim setelah Barcelona menjalani musim 2019 - 2020 dengan buruk dan tanpa memenangi gelar satupun. Â Selain itu Ia juga harus menghadapi hancurnya manajemen Barca yang selama ini dianggap buruk dalam mengelolah tim dan membuat Barcelona hampir bangkrut sehingga harus melepas beberapa pemain kuncinya seperti Luis Suarez, Ivan Rakitic, Nelson Semedo dan Arturo Vidal. Â Krisis ekonomi yang melanda FC Barcelona membuat Ronald Koeman tidak dapat mewujudkan pemain yang ingin didatangkannya seperti Memphis Depay, Georgino Wijnaldrum dan Eric Garcia pada jendela transfer musim panas lalu.Â
Ronald Koeman diuji dalam 3 match persahabatan pertamanya, Ia berhasil memenangkan semuanya dan menjuarai kompetisi Trofi Joan Gamper, sebuah tradisi Barcelona untuk mengenang pendiri FC Barcelona, Joan Gamper. Mengawali musim di La Liga Ronald Koeman membuat Barcelona memenangkan 2 pertandingan  dengan skor yang telak 4-0 melawan Villareal dan 3-0 melawan Celta Vigo. Dalam 2 pertandingan berikutnya Barcelona mengalami hasil imbang dan kekalahan.
Dalam kompetisi Liga Champions, Ronald Koeman berhasil memenangkan 5 pertaningan secara beruntun dan diakhiri dengan kekalahan dari Juventus dengan skor 0-3. Walaupun Barcelona harus menjadi runner up di grup tersebut, akan tetapi statistik mereka di Liga Champions cukup memuaskan. Tim asuhan Pelatih Belanda tersebut melesatkan 16 gol dan kemasukan 5 gol.
Akan tetapi dalam perjalanannya di La Liga, Barcelona tidak  dapat berjalan dengan mulus seperti musim -- musim sebelumnya. Barcelona tidak dapat menjaga konsitensinya dan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Barcelona mengalamai 4 kelalahan dan 4 hasil imbang dalam s setengah musim 2020 -- 2021. Dalam setengah musim Barcelona harus berada di posisi ke-5 dengan 25 poin, berjarak 8 poin dengan rival abadinya Real Madrid yang mengkoleksi 33 poin dan berada di posisi ke-2. Barcelona juga berjarak 10 poin dengan pemuncak klasemen yaitu Atletico Madrid.
Selama setengah musim, Barcelona juga harus mengalami 3 kekalahan dari tim besar, seperti Real Madrid, Atletico Madrid dan Juventus. Beberapa kekalahan dan hasil imbang lainnya, juga terjadi karena  kesalahan pemain Barcelona yang sering melakukan blunder sehingga terciptanya gol bagi musuh dan akhirnya  Barcelona mendaptakan hasil yang kurang memuaskan.
Dalam taktiknya Ronald Koeman merubah permainan Barcelona yang telah dipakai dalam 1 dekade terakhir yaitu 4-3-3 menjadi 4-2-1-3. Taktik yang dirancang oleh pria Belanda tersebut sebenarnya efektif bagi Barcelona, akan tetapi dikarenakan Ronald Koeman yang tidak dapat mewujudkan ambisinya dalam mendatangkan pemain yang diingankannya dan beberapa  pemain kunci Barcelona  seperti Ansu Fati, Gerard Pique, Samuel Umtiti dan Ousmane Dembele mengalami cedera, sehingga taktik tersebut tidak dapat berjalan secara  sempurna.Â
Hal ini dapat dilihat dari pertahanan yang rapuh dan penyerang Barcelona yang kurang tajam. False 9 Barcelona, Martin Braithwaite belum bisa diharapkan untuk menggantikan posisi Luis Suarez yang meninggalkan Barcelona secara gratis ke Atletico Madrid. Antoine Griezmann yang dibeli dengan harga mahal pada musim 2019 -- 2020 juga belum menampilkan versi terbaiknya di Barcelona. Pertahanan Barca yang terkadang kurang solid juga membuat Barca beberapa kali kecolongan oleh tim lawan.
Walaupun Ronald Koeman belum bisa menampilkan  yang terbaik bagi Barcelona, akan tetapi Culers (Sebutan Fans Barcelona) masih sangat mendukung Ronald Koeman dalam menangani Barcelona. Beberapa kesalahan Ronald Koeman selama ini terjadi bukan hanya karena dari dirinya saja, para fans juga memakluminya karena Barca baru saja mengalami musim yang berat, keburukan manajemen dan krisis ekonomi sehingga Ronald Koeman belum bisa 100 % menjalankan visinya dalam membangun kembali Barcelona.
Salah satu hal yang sangat disukai oleh Culers kepada Ronald Koeman adalah ketegasannya dalam mendisiplinkan pemain Barcelona. Selain itu Ia juga mengorbitkan beberapa pemain muda dari akademi Barcelona yaitu La Masia ke skuad utama Barcelona. Sebut saja Oscar Mingueza, Konrad de la Fuente dan Ronald Araujo. Selain mengorbitkan pemain muda, Ronald Koeman juga mempercayai mereka dengan cara memberi jam terbang. Hal ini dapat dilihat pada setiap starting line up Barcelona yang selalu memainklan pemain mudanya seperti Pedri Gonzalez, Sergino Dest dan Ronald Araujo.
Kesimpulannya adalah Ronald Koeman merupakan seorang pelatih yang hebat dan berambisi, akan tetapi dikarenakan beberapa konflik yang  terjadi di dalam Barcelona seperti krisis ekonomi dan hancurnya manajemen Barcelona membuat Ronald Koeman belum bisa menjalankan 100 % visinya di Barcelona. Setiap fans Barca berharap Barcelona akan menyelesaikan permasalahannya dan mengulangi kembali masa keemasan mereka seperti era Pep Guardiola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H