Mohon tunggu...
David Carlo Nathanael P
David Carlo Nathanael P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKA Soegijapranata Semarang

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid-19 sebagai Kejutan Awal Dekade

5 Januari 2021   16:40 Diperbarui: 5 Januari 2021   17:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David Carlo Nathanael Pangaribuan

UNIKA Soegijapranata

Covid-19 Sebagai Kejutan Awal Dekade

Tidak ada yang menyangka bahwa pada tahun 2020 sebagai awal dekade , menjadi tahun yang kurang menyenangkan bagi umat manusia. Banyak orang yang berharap dekade tersebut menjadi dekade yang baik dan indah. Akan tetapi, manusia dikejutkan oleh sebuah penyakit  yang  berasal dari Kota Wuhan di China yaitu Virus Covid-19. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2019, tetapi pada tahun 2020  Virus  tersebut menjangkit seluruh dunia.Dan pada akhirnya WHO (World Health Organization) menyatakan virus tersebut sebagai pandemi

Menurut WHO, penularan virus ini sangat mudah terjadi penyebarannya apabila adanya kontak dekat dari orang yang terinfeksi dengan orang yang belum terinfeksi. Selain itu virus ini dapat menular melalaui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus sedang bersin atau batuk. Tetesan yang menempel pada benda tersebut akan menjadi media penularan apabila seseorang memegang permukaan benda yang terdapat tetesan tersebut dan setelahnya menyentuh bagian wajahnya

Virus ini tidak memandang bulu, siapa saja bisa terjangkit oleh virus ini. Covid-19 menyerang sistem pernapasan seseorang, virus tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan, demam, infeksi paru – paru yang berat hingga kematian. Orang yang terjangkit virus tersebut akan mengalamai gejala seperti batuk, flu, sakit tenggorokan, sesak napas, lesu dan letih. Virus ini lebih berbahaya kepada orang yang memiliki penyakit dan imun tubuh yang lemah dibangingkan dengan orang yang sehat dan tidak memiliki penyakit lainnya. Oleh karena itu setiap orang diminta untuk berwaspada terhadap virus tersebut karena virus tersebut tidak dapat terdeteksi dan mudah penyebarannya.

Penyebarannya yang begitu mudah, membuat beberapa negara  melakukan kebijakan lockdown total untuk memutus dan meminimalisir kenaikan angka covid-19. Akan tetapi ada juga negara – negara yang hanya memberlakukan kebijakan karantina mandiri kepada warganya  dan menutup tempat – tempat yang berpotensi menghadirkan kerumunan seperti mal,sekolah,pasar dan tempat - tempat rekreasi. Selain itu diadakannya kebijakan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19,seperti dianjurkan untuk selalu menggunakan masker dan berjaga jarak dengan orang lain saat melakukan aktivitas di luar rumah.

Setiap orang harus mengikuti Kebijakan lockdown atau karantina mandiri. Selain itu aktivitas yang biasanya dilakukan secara tatap muka seperti bekerja, kini harus mengikuti aturan WFH (Work From Home). Pendidikan yang seharusnya dilakukan di sekolah diganti dengan cara menggunakan media online atau disebut dengan daring. Berubahnya pola – pola hidup dan kebiasaan – kebiasaan di dalam masyarakat, mencipatakan sebuah kondisi yang disebut dengan Fenomena Gegar Budaya (Culture Shock). Kondisi ini digunakan untuk menggambarkan sebuah kondisi gelisah dan terkejut terhadap sebuah budaya baru yang harus dihadapi.

Budaya hidup yang baru tersebut, membuat setiap manusia berusaha bertahan hidup dan memerangi covid – 19 dengan cara  berusaha menjaga kesehatannya  dengan cara berolahrga, makan makanan sehat, dan tidur yang cukup. Banyak juga orang yang berusaha menghibur dirinya sendiri agar meningkatnya imun pada dirinya dengan cara menonton film, melakukan hobi dan melakukan hal – hal positif lainnya

Pandemi ini tidak hanya menganggu sektor kemanusiaan saja, akan tetapi juga berdampak kepada bidang ekonomi. Banyak perusahaan yang hampir bangkrut dikarenakan kurangnya pemasukan dari konsumen, sehingga banyak perusahaan yang melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara besar – besaran untuk menyelamatkan perekonomian perusahaannya. 

Selain itu banyak juga perusahaan yang tutup dan bangkrut sehingga membuat hilangnya lapangan pekerjaan yang pada akhirnya meningkatnya angka pengangguran. Negara juga harus menggeluarkan dana yang begitu besar untuk mengatasi  covid-19 dan memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan rumah sakit seperti alat – alat kesehatan dan pembangunan rumah sakit. Bantuan - bantuan kepada masyarakat juga disalurkan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

Walaupun virus covid- 19  memiliki dampak negatif yang sangat besar bagi berbagai sektor kehidupan manusia. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa covid-19 juga membawa dampak positif bagi kehidupan manusia. Dalam sektor kesehatan, banyak orang yang saat ini jauh memperdulikan kesehatannya dari biasanya dan dapat melaksanakan hobi karena memiliki waktu luang selama isolasi mandiri sehingga dapat meningkatkan imun.  

Dalam sektor kemanusiaan, banyak negara  melakukan kerja sama untuk mencari solusi dan vaksin untuk  segera menyelesaikan permasalahan covid-19. Selain itu manusia juga saling membantu untuk berusaha melawan covid-19 tanpa memandang suku, ras dan kepercayaan. Dalam sektor lingkungan, kualitas udara jauh lebih baik dikarenakan berkurangnya polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan.

Sebagai manusia yang sedang berjuang melawan virus ini, hendaknya kita selalu mengusahakan membuat dan mencari tindakan dan hal – hal  yang positif bagi diri kita dan orang lain. Jangan membiarkan pengaruh negatif berada di dalam diri kita, karena hal tersebut hanya akan merusak dan menghambat  kesehatan dalam diri kita. Usahakanlah selalu hal – hal yang positif, karena hal yang positif selalu bertujuan baik dan membangun diri menjadi lebih baik lagi

Kesimpulannya sudah jelas, tahun 2020 menjadi sebuah kejutan bagi umat manusia dikarenakan munculnya covid-19 yang merupakan sebuah permasalahan yang sangat mengganggu kehidupan manusia. Gejala gegar budaya membuat mansuia merubah pola hidupnya menjadi pola hidup yang sesuai dengan protokol kesehatan guna memerangi covid-19. Akan tetapi setiap manusia memiliki setiap pilihan pada dirinya untuk mau berusaha dalam memerangi virus tersebut atau hanya berdiam diri dan berpasrah pada kenyataan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun