Mohon tunggu...
De Baron Martha
De Baron Martha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I am an architect of my own life.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

FPI dan Sebuah Demokrasi

17 Oktober 2014   22:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:38 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditangkapnya Habib Novel Bamukmin kemarin, merupakan sebuah terobosan bagi Kepolisian sendiri. Habib Novel bukanlah nama yang sembarangan. Dia memiliki kedudukan yang cukup tinggi di tubuh FPI sendiri. Dan begitulah seharusnya. Tangkapi mereka-mereka yang bertindak di luar hukum, tak peduli kroco ataupun bos-bosnya. Dengan begitu manuver mereka sebagai sebuah organisasi akan terbatasi, hingga pada akhirnya tak ada lagi FPI yang suka menutupi warung ketika bulan Puasa, tak ada lagi FPI yang merusak tempat hiburan malam, tak ada lagi FPI yang vandalis atau FPI yang -terkadang- rasis.

Biarlah FPI berorganisasi, berserikat dan berpendapat, karena semua itu dijamin oleh Undang-Undang. Bahkan demokrasi memberikan kesempatan berbicara kepada musuh-musuhnya. Tapi demokrasi juga akan tegas menghukum mereka yang bertindak terlalu jauh, menghukum mereka yang melewati batas kebebasan itu sendiri.

Lagipula, sama seperti yang FPI sendiri katakan, andai mereka dibubarkan, dalam waktu dekat mereka akan membentuk organisasi serupa dengan nama yang berbeda. Jadi, opsi pembubaran itu sama saja dengan kesia-siaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun