Mohon tunggu...
Dayvia Aprilliya
Dayvia Aprilliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap Menulis dan Bersemedi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030067

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benarkah Bangkok, Ibu Kota Thailand, Ganti Nama?

19 Februari 2022   16:58 Diperbarui: 19 Februari 2022   21:37 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wat Arun, February 2022, dari Sungai Chao Phraya, diunduh melalui Instagram @beautiful_bangkok

Sawadikaap! Belakangan ini sedang beredar kabar bahwa Bangkok, ibu kota dari Negeri Gajah Putih atau Thailand, akan berganti nama. Lalu benarkah demikian?

Bangkok merupakan salah satu kota metropolitan di Thailand. Terletak di tengah Thailand, tepatnya di Delta Sungai Chao Phraya, menjadikan Bangkok satu-satunya kota kosmopolitan dengan pelabuhan utama sekaligus tujuan destinasi wisata terpopuler di Asia Tenggara. 

Selain itu, Bangkok juga terkenal sebagai pusat budaya dan komersial Thailand. Hal ini karena Metropolis Bangkok adalah kota yang ramai dengan wisata kuliner dan belanja serta atraksi beberapa kuil, pabrik, toko, dan rumah yang disandingkan di sepanjang jalan dan kanal Sungai Chao Phraya.

Bangkok menjadi pusat spiritual, pendidikan, industri negara, rumah bagi lebih dari sepuluh juta orang atau lebih dari 10% populasi Thailand. Sebagian besar penduduk kota Bangkok adalah etnis Thai. Adapun penduduk asing yang tinggal di Bangkok, seperti etnis China, Asia, Amerika, dan Eropa.

Kondisi ini membuat Bangkok sebagai pintu masuk berbagai pelancong ke Thailand. Beberapa tempat bersejarah di Bangkok, seperti Istana Raja, Wat Pho, dan Wat Arun adalah destinasi andalan yang paling banyak dikunjungi. Tempat-tempat bersejarah ini dikenal dengan situs budaya paling penting dari Bangkok yang merepresentasikan arsitektur klasik Thailand. Terbentang dari Sungai Chao Phraya, situs budaya dapat dinikmati dengan keindahan alam sungainya.

Bangkok memiliki nama lengkap resmi Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit. 

Nama ini berarti "Kota Malaikat, Kota Besar, Kota Intan Abadi, Kota Dewa Indra yang tidak Tergoyahkan, Ibukota Agung Dunia yang Dikaruniai Sembilan Batu Permata Berharga, Kota Kebahagiaan, penuh dengan Istana Kerajaan yang sangat besar yang menyerupai Surga di mana pemerintahan adalah reinkarnasi Dewa-dewa, sebuah Kota yang diberikan oleh Indra dan dibangun oleh Wiswakarma".

Kemudian, nama tersebut disingkat Krung Thep Maha Nakhon atau Krung Thep saja. Akan tetapi, nama Bangkok tetap dapat digunakan dalam nama resmi Bahasa Inggris oleh penutur asing dalam merujuk keseluruhan wilayah kota.

Nama Krung Thep yang mana berarti Kota Para Malaikat. Kenapa disebut demikian? Adakah malaikatnya? Sifat malaikat ini tercermin dalam perilaku dan kepribadian lembut peduduknya. Bersamaan dengan julukan Thailand, yaitu "The Land of Smiles" rasanya tepat untuk menggambarkan keramah-tamahan penduduknya yang suka membantu, baik hati, dan sopan. Jika berkunjung ke sana Anda akan mendapatkan sambutan hangat dan

Nama Bangkok sendiri berasal dari bahasa Thailand, kata Bang disebut kota atau desa yang terletak di tepian sungai dan Koh berarti pulau (suatu wilayah yang berada di antara sungai-sungai dan kanal-kanal). Selain itu, Bangkok disebut juga dengan Bang Makok/Gawk yang merujuk pada tempat yang menghasilkan tanaman buah olive atau zaitun.

Mengutip dari penjelasan akun TikTok @koiyocabe_ berawal dari postingan halaman Facebook Ratchabandittayashapa, Royal Society of Thailand, agensi resmi pemerintahan Thailand yang mengurusi hal-hal akademik seperti penulisan kota, perubahan nama Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon menjadi perdebatan di media internet akhir-akhir ini.

Dilansir dari Bangkok Post (16/2), The Office of the Royal Society (ORST) atau Kantor Royal Society mengumumkan perubahan nama resmi ibu kota Thailand dari Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon. Namun, nama Bangkok tetap diakui. Royal Society merupakan lembaga indepen di bawah pengawasan Perdana Menteri Thailand.

Pada rapat mingguan kabinet hari Selasa (15/2), pengumuman tersebut disetujui bahwa komite ORST yang terdiri dari para ahli Kementrian Luar Negeri, pada kamus nama geografi internasional, telah memperbarui ejaan, negara, wilayah, zona administratif, dan ibu kota agar sesuai dengan kondisi saat ini. Oleh karena itu, panel kemudian menyerahkan daftar tersebut ke Kantor Perdana Menteri untuk mengeluarkan pengumuman.

Draf pengumuman juga mencabut pengumuman Perdana Menteri tentang nama negara, wilayah, zona administratif dan ibu kota tertanggal 9 November 2001, menggunakan pengumuman ORST pada nama terbaru 1 September tahun lalu. 

Dalam pengumuman ORST, Krung Thep Maha Nakhon akan menjadi nama resmi ibu kota Kerajaan Thailand. Tetapi, nama Bangkok akan dimasukkan dalam tanda kurung. ORST menyebutkan konsep ini sama dengan penyebutan kota Roma, nama asli kota Roma, Italia, tetapi orang luar menyebutnya Rome.

Lantas setelah pengumuman perubahan nama tersebut ternyata menuai kritik publik. Wakil juru bicara pemerintah, Ratchda Dhanadirek, dalam halaman Facebook-nya, pada hari Rabu, mengatakan tidak ada yang berubah dalam penamaan ibu kota. Nama Thailand Krung Thep Maha Nakhon hanya akan digunakan sebagai nama resminya. Nama Bangkok masih akan dikenali dalam tanda kurung.

Tangkapan layar melaui TikTok @koiyocabe_
Tangkapan layar melaui TikTok @koiyocabe_

Kantor Royal Society, dalam halaman Facebook-nya, juga memposting pesan bahwa kedua nama itu dapat digunakan, Krung Thep Maha Nakhon dan Bangkok. Mereka meluruskan perubahan nama hanyalah perubahan gaya penulisan resmi kota dari "Krung Thep Maha Nakhon; Bangkok" menjadi "Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok)".

Demikian, Krung Thep Maha Nakhon, sebenarnya sejak lama telah menjadi nama asli Bangkok yang diambil dari nama depannya. Kesalahpahaman membuat perubahan Krung Thep Maha Nakhon benar-benar menggantikan nama Bangkok. Padahal perubahan nama ibu kota Thailand Krung Thep Maha Nakhon adalah perubahan dalam penulisan nama resminya. 

Bangkok tetap menjadi eksonim (nama di luar negeri), sedangkan Krung Thep Maha Nakhon menjadi endonim (nama di dalam negeri). Jadi, kita bebas dan tetap dapat memanggil ibu kota Thailand dengan sebutan Bangkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun